“Khususnya tadi ada beberapa warga yang juga merasa kaget karena saat ke gereja ada yang menggunakan sendal jepit,” ujarnya.
Terkait insiden itu ia mengaku ke depan pihaknya akan lebih gencar menyosialisasikan aturan tersebut. Pihak Lanud Pattimura juga akan lebih intens membangun komunikasi dengan warga jemaat gereja tersebut.
“Kedepan kita semakin intens lagi membangun komunikasi agar kita dapat berjalan seiring dan berjalan sesuai koridor,” ungkap Andreas.
“Terakhir, pada prinsipnya menurut saya, kita bisa berdialog karena ajaran kita adalah ajaran cinta kasih. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan, dengan agama yang lain saja bisa saling menghargai apalagi sesama kita,” tandasnya. (red)
sumber: Kompas.com