193 Hektar Sawah Kering, Petani Ciamis Dipastikan Gagal Panen

JABARNEWS | CIAMIS – Para petani di Kabupaten Ciamis dipastikan gagal panen. Kekeringan melanda lahan sawah seluas 193 hektar dan 300 hektar terdeteksi mendekati puso.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Kustini, mengatakan, berdasarkan informasi cuaca dari BMKG, musim kemarau tahun ini kemungkinan akan berlangsung hingga September.

’’Jadi potensi puso bisa meluas karena masih banyak sawah yang belum panen. Luas sawah di Kabupaten Ciamis saat ini mencapai 35.677 hektar, 193 hektar di antaranya mengalami gagal panen. Itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kecamatan Cijeungjing, Tambaksari, Banjarsari dan Kecamatan Panjalu,’’ terangnya, seperti dikutip harapanrakyatonline.com.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, lanjut Kustini, tahun ini masih tergolong kecil. Luas lahan sawah yang mengalami puso atau gagal panen pada tahun lalu mencapai 1.158 hektar. Namun, meski mengalami gagal panen, tidak mengurangi target produksi, sebab Kabupaten Ciamis masih bisa surplus.

Baca Juga:  Tragis, Nelayan Pangandaran Tewas Tertusuk Moncong Ikan Caroang

Dia menerangkan, dari luas 193 hektar sawah yang mengalami gagal panen, yang sudah diasuransikan baru 32,7 hektar. Sedangkan, dari total luas sawah 35.677 hektar, hanya 2000 hektar yang diasuransikan. Untuk asuransi, petani harus membayar premi sebesar Rp.36.000 per hektar.

Baca Juga:  Besok, 150 Tokoh Sepuh Jabar Akan Divaksin Covid-19

Pihaknya pun terus berupaya untuk menyelamatkan tanaman padi supaya tidak sampai gagal panen. Salah satunya dengan cara menyalurkan bantuan 81 unit pompa ke kelompok tani untuk menyedot air dari sumber air yang dekat dengan area sawah.

Baca Juga:  Terkait Konflik di Desa Wadas Jateng, Ganjar Pranowo Dikritik Rocky Gerung

’’Kalau dihitung dari tahun-tahun sebelumnya jumlahnya sudah mencapai 669 unit pompa air yang sudah disalurkan ke kelompok tani di wilayah Kabupaten Ciamis ini,’’ pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat