Hadapi Era 4.O, Mahasiswa Harus Kreatif serta Inovatif

JABARNEWS | KARAWANG – Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati meminta mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif.

Hal itu, disampaikan pria yang akrab disapa Kang Toleng tersebut dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Singa Perbangsa Karawang (Unsika), Selasa (27/8/2019).

“Kita saat ini berada di era postmodern, serba cepat, untuk itu mahasiswa sebagai aset bangsa dan agen pembaharu (iron stock), harus benar-benar mempersiapkan diri, baik secara intelektual, maupun spiritual dengan cara belajar sungguh-sungguh,” katanya dihadapan 4300 mahasiswa baru.

Baca Juga:  Harga Kedelai Masih Naik, Kini Cabai Rawit Di Cirebon Ikut Menjerit

Kang Toleng menguraikan satu per satu dari generasi sebelum milenial. Di Indonesia ini terbagi dalam tiga generasi. Generasi Baby Boomers yaitu yang lahir dari tahun 1940-1960-an, dan tantangan generasi ini adalah fisik. Karena sempat mengalami zaman pertempuran fisik.

Lalu generasi X adalah yang lahir dari 1960-1980, tantangannya adalah pendewasaan sikap. Serta generasi milenial yang lahir tahun 1980-ke atas dengan tantangan berupa teknologi informasi.

Bagi generasi milenial, lanjut Kang Toleng, semua serba cepat. Sekali sentuh, langsung apa yang diinginkan bisa terwujud. Contoh adanya aplikasi di smartphone.

Baca Juga:  Oded Ingin Ada Bank Sampah Di Tiap RW

“Hendaknya dengan teknologi informasi yang semakin canggih bagi generasi milenial ini, yang perlu diwaspadai adalah bagaimana agar tidak keluar dari jati diri bangsa itu sendiri. Ini yang jadi persoalan,” jelasnya.

Adapun ciri dari pada generasi milenial adalah orang yang bisa berfikir out of the box, kaya dengan gagasan dan mampu mengkomunikasikannya dengan baik. Generasi millenial juga tutur Kang Toleng termasuk generasi kreatif salah satu bukti adalah tumbuhnya industri kreatif dan star-up.

“Namun, negatifnya minat baca generasi milenial masih rendah. Mereka cuma bisa membaca melalui smartphone, tanpa mau menambah pengetahuan sejarah dari buku-buku lainnya. Sehingga banyak generasi milenial yang termakan info hoaks,” ujarnya.

Baca Juga:  Tak Ingin Rambut Kalian Berketombe? Jangan Lakukan Kebiasaan Ini

Dengan demikian Kang Toleng berharap menjadi mahasiswa, tidak hanya berhenti pada bangku kuliah, tapi harus rajin membaca, diskusi, refleksi dan mengamalkan ilmu sesuai dengan konteksnya.

“Insya Allah, jika itu dilakukan kalian semua menjadi mahasiswa yang bernilai untuk kemajuan bangsa dan negara ini,” ucap Kang Toleng. (Zae)

Jabar News | Berita Jawa Barat