Hindari Hoax, FB Indonesia Percayakan Periksa Data Pada Tirto.id

JABARNEWS |  JAKARTA – CEO sekaligus co-Founder Tirto.id Sapto Anggoro, menyampaikan bahwa Facebook sebagai penyedia platform konten, saat ini sedang mendapat sorotan luas karena banyak kontennya terdiri dari berita palsu.

Berita palsu tersebut marak pada saat pemilihan kepala negara dan politik di berbagai negara termasuk Amerika dan Indonesia. Pendiri Facebook dalam hal ini, Mark Zuckerberg ikut bertanggungjawab terhadap fakta tersebut.

Untuk mengurangi konten hoax tersebut Facebook bekerjasama dengan lembaga independen IFCN untuk melakukan cek fakta informasi berita yang ada. IFCN memiliki mekanisme dalam menentukan berita apakah itu berita palsu, berita benar, campuran antara keduanya, dan berita tidak jelas (undetermined).

Sedangkan di Indonesia, Tirto-Periksa Data sebagai pemilik badge IFCN mendapat kepercayaan melakukan fact-checking (periksa data) konten-konten di Facebook dan akan memberikan rekomendasi kepada pengguna Facebook.

“Dengan begitu banyak informasi yang tersedia secara online, informasi yang merupakan berita palsu datang sedemikian deras dan cepat. Dengan bermitra dengan Facebook, kami berupaya membuat informasi yang kredibel tersedia untuk orang Indonesia dan mengurangi penyebaran berita palsu. Bagi kami yang terpenting adalah kualitas berita, bukan kuantitas, ” tambah Sapto.

Baca Juga:  Menjajal Keindahan Pantai Sebagai Destinasi Wisata Cirebon

Sapto berharap hasil kerja Tim Periksa Data Tirto dapat memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia informasi yang sesuai dengan yang mereka butuhkan dan bisa dijadikan acuan pengambilan keputusan dan mengidentifikasi secara lebih baik informasi dan fakta secara online.

Sapto menambahkan dengan mendapatkan badge IFCN dan mendapat kepercayaan bekerjasama dengan platform media sosial Facebook, maka ini kesempatan berharga memberikan kontribusi peradaban baru dalam literasi digital di Indonesia.

Sekaligus tanggungjawab sosial dan tantangan besar untuk mewujudkan media yang kredibel.

“Dalam tiga bulan ini kami secara aktif melakukan literasi digital ke berbagai kampus di Indonesia dan mengidentifikasi berbagai hoax yang ada di sosial media,” kata Sapto.

Baca Juga:  Tiga Pekan PTM, Cianjur Belum Temukan Siswa Terpapar Covid-19

Selain IFCN, Tirto yang diluncurkan pertama 3 Agustus 2016 lalu, juga anggota Asosiasi Media Online Indonesia (AMSI) dan media yang terverifikasi oleh Dewan Pers.

Selain itu, Facebook juga menggelar Facebook Journalism Project yang menyertakan perwakilan dari Indonesia di Sydney awal April, serta kampanye “Think Before You Share” yang sudah digelar sejak Februari 2018.

“Kami serius dan berkomitmen mengurangi penyebaran informasi yang menyesatkan di Facebook dan menjamin bahwa kami menciptakan pengalaman yang positif bagi komunitas Facebook” tambah Alice Budisatrijo.

Selain itu, dalam rangka seminar literasi digital internasional, Tirto.id bersama Kompas.com dan Mafindo diundang oleh Facebook untuk hadir dalam roundtable discussion di Sydney, Australia pada tanggal 4 April 2018.

Menurut Sapto, tidak mudah untuk mendapat kepercayaan Facebook. Dengan jumlah berita yang sangat banyak, sementara pengalaman baru, Tirto ingin mendapat dukungan dari banyak pihak dalam pelaksanaannya.

Baca Juga:  Harmoni Budaya Jasun, Jalan Cimandiri Bandung Jadi Jalan Hayam Wuruk

“Saya berharap, ada pihak lain yang mendapat badge dari IFCN agar jumlah konten yang diperiksa data lebih banyak,” katanya.

Untuk mendapatkan kepercayaan AFCN sebagai lembaga independen tidak mudah. Prosesnya terjadi sejak Juli tahun lalu dengan adanya tim dari Poynter.org dan dilanjutkan pengiriman assesor yang mewawancarai pihak Tirto dan melakukan beberapa penelitian yang tidak diketahui Tirto.

Setelah itu, selama Desember 2017 Tirto berkewajiban mengisi berbagai dokumen dan juga mencantumkan beberapa dokumen di halaman Tirto.id.

“Melelahkan, hampir 6 bulan kami dituntut untuk mengisi data secara transparan dan benar termasuk mengenai pemodal, apakah ada hubungannya dengan partai, dan bagaimana mekanisme melakukan fact-checking,” kata Sapto.

Sejak didirikan Tirto sudah berkomitmen untuk memberikan konten yang layak pada pembacanya, maka sejak awal Tirto sudah melengkapi divisi riset data dan analisa di newsroom. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat