Hingga Oktober 2019 BNPB Mencatat 3.089 Bencana Terjadi di Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Berbagai bencana selalu menyertai setiap tahunnya. Trend bencana juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya bahaya bencana, seperti gempa, tsunami, erupsi gunungapi, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, puting beliung, dan cuaca ekstrem, juga masih tingginya kerentanan dan masih rendahnya kapasitas menyebabkan tingginya risiko bencana.

Selama tahun 2019, hingga Kamis (31/10/2019) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 3.089 bencana terjadi di seluruh Indonesia mulai dari Januari hingga Oktober 2019.

“Bencana itu menyebabkan 455 orang meninggal dan 109 orang hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam konferensi pers di Kantor BNPB Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca Juga:  Tidak Ada Izin Untuk Dirikan Minimarket Baru di Kota Sukabumi

Selain merenggut ratusan nyawa dan puluhan orang hilang, menurut dia, berbagai bencana yang terjadi di Indonesia juga telah menyebabkan 3.273 orang luka-luka, 5.932.700 orang mengungsi, 61.656 unit rumah rusak yang terdiri dari 14.635 rusak berat dan 11.715 rusak sedang serta kerusakan 1.879 fasilitas umum.

Berdasarkan catatan BNPB, lebih dari 98 persen bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi.

Kemudian pada Oktober, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) banyak dilaporkan terjadi di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Baca Juga:  Status Kerja Sama Pemprov Jabar dengan Republik Bashkortostan Akan Segera Meningkat

Sementara di wilayah lain, kejadian angin kencang yang berdampak cukup parah dilaporkan banyak terjadi seperti di Kabupaten Bandung, Magelang, Banjarnegara, dan Kota Batu.

“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 3.089 bencana yang terjadi sepanjang tahun ini tercatat lebih tinggi dibandingkan 2.785 bencana yang terjadi pada tahun lalu, atau naik 10,9 persen,” katanya.

Namun demikian, meski secara total jumlahnya lebih banyak pada 2019, jumlah orang meninggal dan hilang pada tahun ini tercatat lebih sedikit atau turun 87,9 persen, dari 4.648 pada 2018 menjadi 564 pada 2019.

Kemudian total korban luka-luka turun 52,9 persen, dari 6.949 orang pada 2018 menjadi 3.272 orang pada 2019.

Baca Juga:  Tim SAR Berhasil Evakuasi Delapan Nelayan di Perairan Nias Selatan

Selain itu, jumlah korban yang mengungsi pada 2019 juga tercatat lebih rendah atau turun sekitar 39,8 persen dibandingkan 2018. Pada 2018 korban mengungsi tercatat 9.681.195 orang, turun menjadi 5.932.700 pada 2019.

Sementara itu, terkait kejadian rumah rusak, BNPB mencatat kerusakan lebih banyak pada 2018 dibandingkan 2019. Pada 2019 rumah rusak tercatat 61.565 unit, lebih sedikit dibandingkan 2018 yang tercatat 358.214 unit.

Saat ini, wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan. Diperkirakan banjir, longsor dan puting beliung akan banyak terjadi selama musim penghujan. Gempabumi tidak dapat diprediksi secara pasti. (Ara)