Kapolri : Rutan Salemba Bukan Untuk Teroris

JABARNEWS | JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) meninjau rutan cabang Salemba, Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, pasca kerusuhan, Kamis(10/5/2018).

Dikutip antaranews.com, Tito, menyampaikan bahwa hasil evaluasi rutan tersebut sudah tidak layak untuk menampung narapidana terorisme.

“Memang Rutan Mako Brimob tidak layak jadi rutan teroris. Kenapa? karena bukan maximum security,” ujar Tito.

Baca Juga:  Transaksi Uang Haram Bupati Cianjur Di Halaman Masjid, MUI: Masyarakat Kita Alami Kepribadian Ganda

Menurut Tito, rutan tersebut sebenarnya dibuat untuk menampung penegak hukum, di antaranya polisi, hakim, dan jaksa, yang terlibat tindak pidana.

“Karena mereka ini kan tangkap penjahat, kalau kemudian melakukan pidana dan ditempatkan sama dengan yang lain nantinya mereka bisa jadi korban,” terang Tito.

Rutan Mako Brimob, digunakan untuk tahanan terorisme karena tempatnya berada di dalam kompleks Markas Brimob, sehingga diharapkan akan aman.

Baca Juga:  Mengenal Manfaat Ikan Air Tawar Bagi Kesehatan Tubuh

“Walaupun aman karena berada di dalam Markas Brimob, tahanan terkurung dan tidak bisa kemana-mana, namun ada dinamika tentunya. Tapi di dalam rutan tidak didesain untuk narapidana terorisme,” tutur dia.

Ia juga mengakui bahwa rutan tersebut kelebihan kapasitas, tercatat ada 155 tahanan di dalamnya. Padahal seharusnya hanya diisi 64 orang, hingga maksimal bisa menampung 90 orang saja.

Baca Juga:  Fatwa MUI: Tiga Vaksin Vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Biofarma Halal

Terkait dengan itu, ia berencana menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani guna membahas tentang adanya kemungkinan membangun rutan yang layak untuk narapidana kasus terorisme. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat.