JABARNEWS | MAJALENGKA – Mayoritas perayaan kemerdekaan RI di wilauyah Kabupaten Majalengka melaksanakan lomba panjat pinang. Bahkan, anak-anak tingkat sekolah dasar pun, terlibat. Pesan dan filosofinya yakni, dengan mengikuti panjat pinang mereka dilatih kekompakan dan kebersamaan untuk mendapatkan hadiah di puncak pinang.
Salah satu Warga Blok Senin, Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Rukiman (53), mengatakan, perlombaan panjat pinang merupakan perlombaan yang unik. Alasannya, karena masyarakat Indonesia memaknai panjat pinang sebagai kegiatan yang melambangkan gotong royong, bahu-membahu yang identik dengan budaya bangsa.
“Masyarakat Indonesia pasti sangat mengenal panjat pinang karena merupakan perlombaan yang sangat populer dan merakyat. Selain itu ada maknanya, yakni mengingatkan kita semua tentang pentingnya kebersamaan dan kekompakan,” ujarnya, Senin (20/8/2018).
Sementara itu, remaja desa Cidenok, Tegar (16), mengatakan, dalam perayaan HUT RI ke -73 kali ini yang digelar di desanya yang paling diunggulkan yakni perlombaan panjat pinang. Teknisnya yakni terdapat beberapa regu yang bertanding, untuk memperebutkan hadiah yang digantung di puncak batang pohon bambu. Sebagai ganti pohon pinang. Karena pohon pinang di wilayah itu susah didapat.
Untuk menambah serunya lomba, pinang atau batang bambu yang dipanjat sudah dilumuri pelumas (oli).
“Hasilnya, kekompakan untuk memanjat dan mendapatkan hadiah. Tanpa kompak dan kebersamaan, hadiah di puncak bambu itu tidak akan pernah bisa didapatkan. Mereka juga harus berharap keberuntungan menaiki pinang yang sudah sangat licin. Tidak jarang, ketika pemanjat teratas hampir meraih hadiah, regunya harus melorot kembali dan memulai segala sesuatunya dari nol.” tandasnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
