Keren! Kosambi dan Cihapit Jadi Percontohan Pasar Bebas Plastik

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai menggelorakan Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan. Sebagai proyek percontohannya, program ini mulai diterapkan secara perdana di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit.

Wakil Walikota Bandung Yana Mulayana mengatakan, program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan merupakan upaya Pemkot Bandung dalam menekan produksi sampah. Program ini sekaligus menekan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh timbulan sampah plastik.

“Kita harap menjadi kebiasaan warga untuk tidak menggunakan plastik lagi. Karena jadi jauh lebih ekonomis dengan tas yang bisa dipakai berulang-ulang,” kata Yana di Pasar Kosambi, Kamis (18/2/2021).

Dia memaparkan, Pemkot Bandung sudah lebih dulu mengeluarkan regulasi Peraturan Walikota (Perwal) nomor 37 tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 17 Tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Sehingga, sambung Yana, program Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan menjadi langkah konkret Pemkot Bandung untuk menekan timbulan sampah plastik.

Baca Juga:  Nama-nama Skill Lolita Dalam Game HP Mobile Legends, Yuk Simak!

Untuk itu, Yana berharap, gerakan ini sudah bisa diterapkan oleh seluruh pedagang Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit. Dia juga tak lupa ikut mengapresiasi sejumlah pedagang di Pasar Kosambi, khususnya di sekitar area Hallway yang sudah tidak lagi menggunakan kantong plastik.

“Alternatifnya banyak dari bahan ramah lingkungan, atau pakai tote bag atau goodie bag yang bisa dipakai berulang-ulang. Di sini (Hallway Pasar Kosambi) semua sudah bisa karena ini jadi percontohan pengurangan plastik,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemkot Bandung juga turut menyampaikan piagam ucapan terima kasih kepada sejumlah pengusaha yang mendukung program pengurangan kantong plastik di Kota Bandung.

“Nanti akan dirumuskan siapa yang dikasih insentif dan siapa yang dikasih disentif. Karena untuk rangsangan ajakan ini orang juga harus dikasih insentif,” ujarnya.

Baca Juga:  Begini Cara Mengobati Gigitan Lipan Atau Kelabang Agar Tidak Infeksi

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani memastikan bakal terus mendampingi para pedagang untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

“Kita akan monitor dan didampingi. Kami kerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Kita edukasi pedagang-pedagang,” ucap Kamalia.

Kamalia juga menggandeng Perumda Pasar Juara untuk bisa mendorong dengan mengeluarkan edaran di masing-masing pasar. Yakni menganjurkan pedagang agar menggunakan kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

“Kerja sama dengan kepala pasar untuk mendorong agar membuat surat edaran kepada seluruh pedagang. Kita juga mendorong agar tidak lagi memakai kantong kresek sekali pakai, karena cenderung dibuang ke mana saja dan berbahaya bagi lingkungan,” ungkapnya.

Sedangkan Koordinator Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Rahyang Nusantara mengungkapkan, pihaknya merupakan patner kerja Pemkot Bandung dalam memberikan masukan akademis dan masukan teknis terkait pengurangan teknis. Selain menyasar perusahaan retail, melalui gerakan ini sekarang juga menyasar ke pasar tradisional.

Baca Juga:  Atraksi TNI Cilik di Pembukaan TMMD

“Ke depan kita akan dorong jasa antar makanan daring dan toko online agar bisa melakukan hal yang sama,” tutur Rahyang.

Rahyang menuturkan, dalam kampanye pengurangan kantong plastik ini Pemkot Bandung sudah melakukan langkah yang tepat dengan membuat regulasi. Kemudian dilanjutkan monitoring dan pendampingan.

Namun, kesuksesan program ini juga perlu ditopang oleh para pelaku usaha di lapangan. “Tujuan besarnya adalah perubahan secara sistemik, sehingga tidak cukup hanya edukasi tetapi membuat sistem atau prosedur di lapangan,” paparnya.

“Misalnya di toko modern bagaimana bisa mengurangi konsumsi kantong plastik. Salah satunya adalah kantong plastik berbayar dan kasir menanyakan bawa kantong belanja atau tidak,” tutupnya. (Red)