Pembelajaran Daring, Ratusan Komputer Sekolah di Cianjur Raib

JABARNEWS | CIANJUR – Ratusan unit komputer dan barang berharga di sekolah yang berada di tiga SMP di Kabupaten Cianjur raib digasak maling. Hal itu terjadi selama pembelajaran sekolah jarak jauh atau daring.

Menyikapi hal tersebut, Polres Cianjur pun menggencarkan patroli siang dan malam ke sejumlah sekolah, terutama sekolah-sekolah yang dinilai rawan menjadi sasaran pencuri.

Kepala Polres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, tercatat ada tiga sekolah SMP di tiga kecamatan di Cianjur yang kehilangan seratusan komputer selama penerapan kebijakan sekolah daring.

Baca Juga:  Pasca Erupsi Tangkuban Perahu, Warga Hirup Bau Belerang

Ditambah dengan barang berharga lainnya, nilai kerugian yang ditimbulkan dari pencurian selama pembelajaran sekolah jarak jauh tersebut jika ditotalkan dapat mencapai ratusan juta rupiah.

“Untuk mengantisipasi hal yang sama, kami intruksikan jajaran Polsek untuk meningkatkan patroli ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah hukumnya masing-masing guna mempersempit ruang gerak pencuri,” kata Rifai, dikutio dari Antara, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga:  Dear Pemudik! Harap Ketahui Soal Ini Saat Menuju Cirebon

“Selama pembelajaran daring, ada tiga laporan SMP yang dibobol maling. SMP di Kecamatan Warungkondang, Bojongpicung dan Gekbrong,” kata Rifai melanjutkan.

Polisi, lanjut dia, juga berkordinasi dengan sekolah untuk bersama-sama menjaga keamanan murid-murid bersekolah secara daring. Trmasuk dengan melibatkan warga aekitar untuk memantau dan mengawasi lingkungan sekolah.

Kepala Bidang SMP Disdikbud Cianjur Tjupi Kanigara mengatakan, selama pembelajaran daring terdapat tiga laporan sekolah yang dibobol maling selama semester pertama tahun ajaran 2020-2021.

Baca Juga:  Jelang Napi Teroris Datang, Nusakambangan Dijaga Ketat

Selama pembelajaran daring, ungkap dia, pengamanan sekolah agak rengang, sehingga menjadi sasaran empuk pencuri karena tingkat pengamanan yang tidak maksimal. 

“Kami dari dinas sudah mengintruksikan seluruh sekolah untuk lebih meningkatkan keamanan lingkungan sekolah agar terhidnar dari kasus pencurian,” katanya.

“Kami belum tahu pasti sampai kapan pembelajaran daring akan berakhir karena tingkat penularan masih tinggi,” sambung dia.

Sumber: Antara