Melirik Budaya Kasepuhan Ciptagelar Lestari Lewati 10 Generasi

JABARNEWS | BANDUNG – Suasana khas Sunda kental terasa begitu memasuki Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar. Di sana berjajar puluh­an rumah panggung berdinding kayu dan beratapkan rumbia atau kirai.

Keseharian masyarakat Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, sehari-hari kaum pria memakai pangsi de­ngan kepala terbungkus iket. Sementara kaum wanita mengenakan kebaya. Mayoritas masyarakat penghuni kampung adat adalah petani.

Baca Juga:  VIDEO: Nasdem Cuma Mau Bicara Cawapres untuk Anies

Generasi pertama Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar tahun 1368 berasal dari Cipatat, Bogor. Sejak saat itu, ketua adat berganti secara turun-temurun dan kampung adat terus berpindah tempat.

Baca Juga:  Video: Kisah Masa Kecil Anne Ratna Mustika yang Sering Sakit Hingga Pernah Dinyatakan Meninggal

Perpindahan itu mau tak mau harus dilakukan karena ber­bagai pertimbangan. Di Desa Sirnaresmi, tepatnya di Kampung Sukamulya, Abah Anom selaku ketua adat menamai Desa Ciptagelar sebagai tempat pindah baru.

Baca Juga:  Viral Video Tawuran Suporter Persib VS Persija di Bogor, Satu Korban Tewas

Abah Ugi adalah generasi ke-10, keturunan dari pemimpin sebelumnya, Abah Encun Sucipta atau lebih di­kenal Abah Anom yang wafat pada 2007.

Lebih lengkapnya silahkan klik JMN Channel. (red)