JABARNEWS | BEKASI – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemda Provinsi Jabar sudah berkoordinasi dengan BPBD, Pemda Kota Bekasi, Balai Besar Wilayah Sungai, dan Dinas Sumber Daya Air terkait langkah akan dilakukan agar air Kali Cakung di Kota Bekasi tidak meluap lagi.
“Antara lain dengan menjebol tanggul di tikungan ini (sambil menunjuk). Alhamdulillah beberapa tanah yang dianggap menghalangi laju air sudah dibebaskan Pemda Kota Bekasi,” kata Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan yang diterima, Minggu, 7 November 2021.
Menurut Uu Ruzhanul Ulum, bangunan di atas tanah 93 meter tersebut pada awalnya belum memiliki sertifikat sehingga pemda belum boleh membayar.
Baca Juga: Lantaran Hal Ini, PSSI pun Melaporkan Kasus Dugaan Suap ke Polda Metro Jaya
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 Terjadi di Sulawesi Utara, BMKG Minta Masyarakat untuk Hati-Hati
“Sekarang sertifikat sudah keluar maka akan segera dieksekusi. Kebijakan harus ada tahapannya sesuai dengan payung hukumnya,” ucapnya.
Langkah kedua, mengeruk Kali Cakung yang akan dilakukan BBWS. “Kemudian tanggul ditinggikan sesuai rekomendasi tahun sebelumnya,” tuturnya.
Baca Juga: Janji Kritik Prabowo Subianto, Fadli Zon: Saya Belum Melihat Celah
Baca Juga: Bus Kecelakaan Saat Balapan dengan Truk Kontainer, Penumpang Sampai Terpental Keluar
Kemudian, membuat embung yang akan menampung air hujan. Lahan yang dibidik sudah ada yakni milik sebuah perusahaan.
Pemda Provinsi Jabar bersama Pemda Kota Bekasi dan BBWS akan melobi perusahaan tersebut. “Maksudnya akan membeli tanah untuk bikin embung,” singkatnya.
Uu Ruzhanul Ulum mengimbau bupati/wali kota segera mengaktifkan para relawan bencana seperti Tagana memasuki musim hujan ini. Kemudian agar APBD kota/kabupaten menambah pos Biaya Tidak Terduga (BTT).
“BTT jangan dinihilkan meskipun ada refocusing APBD karena Covid-19,” imbaunya.
Baca Juga: Sudah Mulai Membusuk, Sesosok Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Cileueur Ciamis
Baca Juga: Sapu Bersih 5 Laga Seri Kedua Liga 1, Robert Alberts Liburkan Pemain Persib
Uu Ruzhanul Ulum juga mengimbau masyarakat waspada bencana karena cuasa akhir-akhir ini terbilang ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi dan angin disertai petir menjadi ancaman.
“Jadi masalah penanganan bencana tidak hanya pemerintah saja tetapi harus ada bersama dengan masyarakat partisipasinya,” tutupnya.***