Banjir Kota Tebing Tinggi Meluas, Warga Butuh Posko Kesehatan Dan Sembako

JABARNEWS I TEBING TINGGI – Hujan terjadi, Sabtu (5/12/2020) sore membuat sejumlah badan jalan di Kota Tebing Tinggi seperti jalan Sudirman, Jalan Gurami, Jalan Bawal, Jalan Kakap, Jalan Udang digenangi banjir dengan ketinggian air mencapai 20 sampai 30 Cm. 

Sementara pemukiman padat penduduk di Lingkungan 1 Kampung Semut, Kelurahan Badak Pejuang, Kecamatan Tebing Kota, Kota Tebing Tinggi paling parah terdampak banjir  dengan ketinggian air antara 1 sampai 2 meter merendam ratusan rumah warga.

Warga Kampung Semut, Liza (34) mengatakan, air mulai naik ke pemukiman warga sejak, Minggu (6/12/2020) dinihari dengan ketinggian air antara 1 sampai 2 meter. Sebagian besar warga rumahnya terendam banjir lebih 1 meter terpaksa mengungsi kedaerah dataran tinggi.

Baca Juga:  Mancing-mancing Jadi Agenda untuk Menangkan Prabowo-Gibran di Cianjur

“Tadi pagi sekira pukul 02.30 WIB air terus naik lebih 1 meter dalam rumah,” katanya.

Menurutnya, akibat tinggian air dalam rumah membuat seluruh isi rumah terendam air.Bahkan barang elektronik miliknya rusak akibat terendam banjir.

“Barang gak bisa diselamatkan karena kami lebih memilih menyelamatkan diri dari pada batang elektronik,” ucap ibu 3 anak ini.

Ia minta Pemerintah Kota Tebing Tinggi agar membantu beras dan mie instan serta air bersih untuk warga terdampak banjir di Lingkungan 1 Kampung Semut,  sebab sebagian warga kesulitan untuk memasak dalam rumah akibat ketinggian air dalam rumah masih 1 meter.

Baca Juga:  Seorang PNS di Kabupaten Indramayu Tewas Tersambar Kereta Api

“Warga hanya makan mie instan disediakan dapur umum, sementara warga butuh nasi, tapi beras tidak ada untuk dimasak,” bilangnya.

Ditempat terpisah, seorang warga, Andi mengaku, sejak banjir terjadi, belum ada pejabat baik Pemko Tebing Tinggi maupun pihak Kecamatan datang meninjau lokasi banjir di Kampung Semut untuk melihat pemukiman warga yang terendam banjir.

Baca Juga:  Dedie A Rachim Ajak Warga Bogor Bersihkan Sungai Cibalok dari Sampah

“Belum ada pejabat yang datang melihat warga terdampak banjir. Baru bapaklah yang datang masuk kedalam air melihat warga terdampak banjir,” bilangnya.

Ia menjelaskan, banjir mulai surut, namun ketinggian air di Kampung Semut berkisar antara 40 Cm sampai 1 meter lebih. Warga butuh sembako dan obat-obatan mengingat banjir terus menerus terjadi, sementara di posko hanya ada mis instan, sedangkan posko kesehatan tidak ada.

“Warga Kampung Semut butuh sembako dan posko kesehatan agar warga mengalami sakit dapat berobat,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad Putra