Dari Januari Hingga Juli 2023, Ada 237 Kasus DBD di Kabupaten Purwakarta

Dinkes Purwakarta
Kabid P2P Dinkes Purwakarta, Eva Lystia Dewi. (Foto: Gin/JabarNews).

“Dari 237 kasus yang terjadi di Purwakarta, paling banyak terjadi di Kecamatan Munjuljaya dengan 79 kasus. Sedangkan kasus DBD terbanyak itu terjadi di bulan Mei dengan 43 kasus. Kasus DBD yang terjadi di Purwakarta ini didominasi oleh anak-anak, bahkan pada Januari lalu, seorang anak asal Kecamatan Pasawahan meninggal dunia karena DBD,” Jelas Eva.

Baca Juga:  Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir di Bandung

Eva menambahkan bahwa hingga kini, pihaknya terus gencar melalukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kewaspadaan penyebaran penyakit DBD.

“Kami terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Lalu bila ada laporan kasus DBD yang meningkat, kami juga kerap kali melakukan foging di wilayah tersebut,” Ungkapnya.

Baca Juga:  Pandemi Belum Berakhir, Polisi di Purwakarta Terus Edukasi Warga Dari Proses Hingga Vaksinasi

Eva meminta kepada masyarakat untuk rutin menerapkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 3M, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai genangan-genangan air yang jarang diperhatikan oleh masyarakat yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Baca Juga:  Ingin Dijemput Suami, Seorang Wanita di Purwakarta Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Seperti di pot-pot tanaman, lalu di tempat dispenser, hal-hal yang jarang diperhatikan oleh masyarakat itu kerap kali bisa menjadi sarang nyamuk. Sehingga, masyarakat harus tetap waspada atas hal tersebut,” katanya.(Gin)