Dedi Mulyadi: Pernyataan Megawati Bikin Kami Pede Tolak Ekspor Bibit Lobster

JABARNEWS | PURWAKARTA – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyambut baik pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati yang berbicara masalah ekspor benur.

Dedi Mulyadi mengaku gembira, terkait sikap Megawati dalam diskusi daring DPP PDI-P yang menyinggung masalah lingkungan hidup yang dianggapnya makin tak terawat. Salah satunya tentang kehidupan laut yang disebutnya diacak-acak hanya demi mencari keuntungan.

Megawati berpendapat bahwa bayi lobster mestinya dibiarkan hidup hingga mencapai bobot tertentu untuk boleh ditangkap.

Dedi mengaku ia merasa bahagia Megawati memiliki perhatian pada masalah ekosistem laut. Dedi setuju kepada Megawati bahwa benih-benih lobster bisa dibudidaya di Indonesia dengan bantuan tekonologi sebelum dijual ke luar negeri.

Dedi menyebutkan pihaknya terus mengampanyekan penolakan terhadap ekspor benih lobster atau benur. Alasannya, pertama benih lobster itu merupakan ekosistem laut yang harus dijaga keberadaan dan kesinambungannya.

Baca Juga:  Mutasi Pejabat Tinggi Pratama Disoal Fraksi PDIP DPRD Purwakarta

Menurutnya, ada beberapa kabar bahwa benih lobster di laut Indonesia itu mencapai miliaran ekor. Namun bagi Dedi, berapa pun jumlahnya itu tidak penting. Sebaliknya, kata dia, menjaga kesinambungan ekosistem benih lobster itu jauh lebih penting.

“Pernyataan Bu Mega membuat kami semakin pede menolak eskpor benur dan menjaga konservasi laut,” tandas mantan bupati Purwakarta itu.

Dedi mengatakan, sebenarnya selain ekspor benih lobster, kegiatan lain yang juga merusak ekosistem laut dan menghancurkan nelayan adalah kapal isap produksi untuk pertambangan di laut. Kegiatan ini seperti yang terjadi di Bangka saat ini.

Baca Juga:  Arus Lalu Lintas di Tanjakan Gentong dan Lingkar Nagreg Terpantau Lancar

“Saya setiap malam terus-menerus mendapat keluhan soal masih beroperasinya kapal isap produksi di pantai-pantai bangka. Mereka setiap malam kirim posting isinya tangisan karena kehidupan mereka sebagai nelayan hancur, tak bisa melaut. Pencemaran terjadi setiap hari dan ikan semakin sulit didapat,” kata Dedi melalui sambungan telepon, Jumat (8/1/2021).

Oleh karena itu, Dedi mengajak semua anak bangsa bersama-sama membuat renungan untuk sadar bahwa nasionalisme itu adalah menjaga alam semesta nusantara. Dedi pun mengajak Megawati yang konsen pada nasionalisme alam untuk peduli pada lingkungan. Sebab, Megawati juga memiliki perhatian penuh pada kelestarian alam.

“Bu Mega sangat konsen selama ini terhadap prinsip nasonalisme kebangsaan, prinsip alam, prinsip keanekaragmaan hayati dan nabati, flora dan fauna di seluruh nusantara,” ujar Dedi.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Akan Bangun dan Revitalisasi Sejumlah Proyek Infrastruktur di Depok

“Semoga kita bisa bahu-membahu sebagai anak bangsa untuk bersama-sama selamatkan Indonesia dari kerusakan lingkungan yang lebih parah,” katanya.

Menurut Dedi, kerusakan lingkungan hari ini sangat mengerikan karena dibuat dalam bentuk kegiatan yang legal menurut undang-undang. Oleh karena itu, kata Dedi, jangan sampai rakyat dan alam menangis karena undang-undang.

“Jangan lahir penderitaan di atas undang-undang,” katanya.

Menurut Dedi, pertambangan dan ekspor benur itu adalah kegiatan legal dan sah menurut undang-undang. Namun kedua kegiatan itu berujung pada perusakan lingkungan.

“Intinya negara jangan legalisasi kerusakan,” pungkas Politisi Golkat tersebut.