Dengar Curhatan Warga, Aries Menangis

JABARNEWS | BANDUNG – Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2 Aries Supriatna tergerak hatinya dan menangis saat mendengar keluhan belasan ibu-ibu hingga para Ketua RT dan RW soal permasalahan mereka sehari-hari.

Aries tak kuasa membendung air matanya saat sejumlah ibu-ibu curhat soal sulitnya mereka mendapatkan penghidupan yang layak di tengah megahnya pembangunan di Kota Bandung.

“Saya hampir setiap hari selalu menemukan kondisi yang membuat miris dan sedih. Ternyata di balik megahnya gedung-gedung dan kehidupan glamour di Bandung, masih banyak saudara-saudara kita yang hidup memprihatinkan bahkan tidak layak,” tutur Aries, saat berdialog dengan warga di sela-sela kampanye di kawasan Antapani Bandung, Rabu (21/3/2018).

Baca Juga:  Begini Upaya Pemprov Jabar Selesaikan Masalah Ponpes Al-Zaytun

Aries bercerita, setiap kali melakukan blusukan ke gang-gang sempit di kawasan pemukiman padat, dirinya selalu saja menemukan cerita-cerita bahkan melihat langsung dengan mata kepala sendiri kondisi miris yang dialami warga Kota Bandung.

“Di Arcamanik yang dikenal kawasan elit, saya menemukan ada keluarga yang hidup dengan menggunakan air selokan sisa pembuangan rumah-rumah elit karena keluarga itu tidak memiliki akses air bersih,” kata Aries.

Selain itu, Calon Wakil Walikota pendamping Yossi Irianto itu juga menemukan satu daerah yang terkena wabah penyakit TBC. Hal tersebut, kata Aries, sangat ironis terjadi di Kota Bandung mengingat TBC dikenal sebagai wabah penyakit zaman penjajahan Belanda.

Baca Juga:  Puluhan Ribu ODGJ Tercatat dalam DPT Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU Jawa Barat

“Ternyata di Kota Bandung masih banyak kehidupan yang seperti itu. Saya selalu menemukan rumah-rumah tidak layak huni yang hampir roboh. Ini seharusnya tidak boleh ada di Kota Bandung,” ungkap dia sambil terbata-bata.

Dengan APBD Kota Bandung yang mencapai Rp. 7 triliun lebih, sambung Aries, seharusnya sudah tak ada lagi warga yang hidup di rumah-rumah tidak layak huni. Tak ada lagi orang yang dikejar-kejar ketakutan rumahnya akan ambruk.

Tidak ada lagi warga yang tidak bisa berobat ketika sakit. Minimal, kata dia, masalah kesenjangan sosial ini dapat dipersempit.

Baca Juga:  MSI Jabar Bahas Perilaku Zina Menyimpang, Fenomena LGBT Sangat Mengerikan

Ke depan, ujarnya, fokus Yossi-Areis adalah menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial dan mengatasi kemiskinan.

“Apakah mampu? Saya kira mampu asal punya niatan. Anggaran Rp. 7 triliun itu saya kira cukup untuk menyelesaikan persoalan Kota Bandung. Insya Allah jika kami terpilih, enggak ada lagi masyarakat yang hidup seperti itu,” tuturnya.

Dia menyebutkan, pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada pembangunan fisik. Pembangunan SDM, mental, atau akhlak juga harus mendapat perhatian serius pemerintah.

“Kami ingin melakukan pembangunan fisik dan mental yang benar-benar dirasakan semua lapisan masyarakat,” ujar Aries. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat