Di Sukabumi Pun Tak Ada Cap Gomeh

JABARNEWS | SUKABUMI – Sama seperti di Kabupaten Purwakarta, Vihara Widhi Sakti, Kota Sukabumi juga tidak merayakan Cap Gomeh. Biasanya, tahun-tahun sebelumnya, vihara yang berlokasi di Jln. Pejagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong itu selalu merayakan Cap Gomeh.

Baca Juga:  BI Jabar Dorong SRG Purwakarta Untuk Segera Beroperasi

Salah satu pengurus Vihara Widhi Sakti Kota Sukabumi, Bambang Haryanto, enggan menyebutkan secara pasti tidak digelarnya Cap Gomeh.

“Kita hanya sembahyang dan berdoa saja. kendati tidak ada perayaan Cap Gomeh, namun tidak menghilangkan makna perayaan Imlek,” ucapnya singkat, dikutip radarsukabumi, Sabtu (3/3/2018).

Baca Juga:  Kejati Jabar Duga Oknum Guru Pesantren Gelapkan Dana dari Pemerintah

Cap Go Meh merupakan rangkaian terakhir perayaan Tahun Baru Imlek. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian, yang berarti 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek.

Baca Juga:  Oknum Polisi Ini Gunakan Uang Negara Rp3 Miliar untuk Investasi Online, Begini Modusnya

Jika dipenggal per kata, kata ‘cap’ memiliki arti sepuluh, ‘go’ lima, dan ‘meh’ berarti malam. Di China sendiri, Cap Go Meh disebut Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat