Haeruddin Amin: Lupa Akan Sejarah Merupakan Awal Kebangkrutan Bangsa

JABAR NEWS | BANDUNG – Sejarah merupakan sebuah nilai yang harus dijadikan sebuah acuan untuk kemajuan bangsa dimasa depan. Maka ketika sudah melupakan sejarah, hal tersebut merupakan awal dari sebuah kebangkrutan Bangsa.

“Kalau bangsa sudah lupa akar nilai yang bermula dari melupakan sejarah maka bangsa kita sedang mendaftarkan diri menjadi bangsa yang bangkrut,” ujar anggota DPR RI, Haeruddin Amin saat menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Sangga Buana Bandung, Senin (21/08/2017).

Baca Juga:  Empat Pelaku Pengeroyokan Diamankan Polisi Cirebon

Ia mengatakan jika NKRI ingin tetap ada maka seluruh komponen bangsa harus menyadari tentang nilai yang dibangun bersama-sama yang tertuang dalam Pancasila.

“Seluruh komponen bangsa kita wajib untuk menyadari tentang nilai yang dibangun. Insya Allah bangsa ini akan menjadi bangsa yang sesuai apa yang dinyatakan oleh pengantar falsafah bangsa dan negara kita,” ujarnya.

Haerudin mengatakan ketika nilai-nilai dalam Pancasila ada dalam diri setiap bangsa Indonesia, maka cita-cita Indonesia untuk menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera akan terwujud nyata.

Baca Juga:  Duduk di Bawah Pohon Coklat, Pengedar Narkoba Tebing Tinggi Ditangkap

“Insya Allah bisa kalau bangsa kita punya kesadaran penuh terhadap nilai yang menjadikan bangunan bangsa kita sendiri. Indonesia bisa mencapai cita-cita menjadi bangsa punya kemajuan berkeadilan, berkesejahteraan berkemakmuran bahkan terlibat dalam perdamaian dunia,” tuturnya.

Jika melihat kondisi saat ini ia mengatakan nilai-nilai yang tertuang dalam dasar negara belum terwujud. Sehingga masih banyak terjadi tindakan korupsi yang sudah menjadi hal biasa terjadi di berbagai bidang, disemua wilayah Indonesia, pelecehan dan kejahatan-kejahatan lain yang merugikan satu sama lain.

Baca Juga:  Jelang Pilkada, Uu Sebut Pemprov Jabar Awasi Ketat Tiga Daerah Ini

“Korupsi yang begitu hebat itu adalah terserabutnya nilai-nilai itu. Kalau kita masih punya nilai agama, nilai keyakinan, nilai perasaan berdosa dan bersalah untuk sebuah bangsa pasti berhenti korupsinya,” tegasnya.

Ia menambahkan, itulah yang terjadi jika akar nilai yang tertuang dalam falsafah negara sudah hilang dalam diri bangsa Indonesia. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat