Dengan kejadian ini, pihak sekolah pun sudah memanggil para siswa yang bersangkutan bersama orangtuanya. Mereka diminta untuk membuat pernyataan dan perjanjian sikap serta mengakui telah berkelahi dan tak akan mengulanginya lagi.
“Jika kemudian hari terjadi hal serupa mereka siap untuk mengundurkan diri atau mendapat tindak aturan sekolah. Jadi, ini peringatan pertama buat para siswa bersangkutan,” katanya.
Kejadian perkelahian siswa SMP Pasundan 2 Bandung ini terjadi pada Rabu (9/2/2022) sekitar bada Asar. Risman pun mengatakan para orangtua siswa merasa syok atas kejadian ini dan sempat tak mempercayai jika anaknya ini berkelahi.
“Mereka (orangtua) syok. Kalau dilihat dari latar belakang siswanya itu orang-orang pendiam dan orangtuanya enggak menyangka. Salahsatu siswanya yang menantang itu ada yang berprestasi sebagai penghapal Alquran,” katanya.
Pihak SMP Pasundan 2 Bandung setelah kejadian ini langsung membuat semacam edaran untuk orangtua siswa di masa PPKM level 3 dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar tak membiarkan anak-anaknya berkeliaran.