Daerah

Hilal di Observatorium Albiruni Unisba Tidak Terlihat, Penentuan 1 Ramadhan 1445 H Tunggu Hasil Sidang Isbat

×

Hilal di Observatorium Albiruni Unisba Tidak Terlihat, Penentuan 1 Ramadhan 1445 H Tunggu Hasil Sidang Isbat

Sebarkan artikel ini
Pemantauan hilal di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba pada Minggu (10/3/2024). (Foto: Rian/JabarNews).
Pemantauan hilal di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba pada Minggu (10/3/2024). (Foto: Rian/JabarNews).

Encep menerangkan, pengamatan dilakukan secara manual dan digital. Pengamatan digital menggunakan teropong Cem70 merk iOptron yang terpasang di dalam observatorium / doom, dibantu juga dengan kamera CCD hitam putih yang menghubungkan teropong dengan laptop dan terkoneksi juga ke Layar TV melalui HDMI.

Baca Juga:  Awal Puasa Jatuh Pada Minggu 3 April 2022, Begini Penjelasan Menag

“Untuk membuka kamera tersebut digunakan software Sharpcap yang berfungsi untuk memonitor tangkapan hilal / matahari pada teropong. Melalui software ini pun digunakan untuk mendokumentasikan hilal dalam bentuk foto atau video,” ucapnya.

“Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya / hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. Keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras.,” tambahnya.

Baca Juga:  CASN 2023 Segera Dibuka! Buruan Catat Waktu dan Persyaratannya Disini

Menurutnya, para peserta yang hadir dapat bersama-sama berusaha untuk melihat hilal dari teropong utama yang akan disambungkan melalui media TV dalam menampilkan tangkapan teropong. “Sehingga setiap orang yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk melihat hilal,” ujarnya.

Baca Juga:  Anies Baswedan di Unisba: AI Harus Jadi Pemantik, Bukan Pengganti Proses Belajar

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan bahwa rukyatul hilal dilakukan di sebelas titik, salah satunya di Albiruni Unisba.

Pages ( 3 of 4 ): 12 3 4