Ini Kisah Askyla Balita Penderita Hidrosefalus di Bandung yang Tak Tersentuh Pemerintah

Hidrosefalus
Askyla Furi Aziza balita berusia 1 tahun 7 bulan penderita hidrosefalus di Kota Bandung. (Foto: Rian/JabarNews) .

Yayah menceritakan bahwa Askyla lahir secara prematur dengan kandungan 8 bulan 4 hari. Saat lahir, Askyla hanya memiliki berat badan 2 kilo dan tinggi 48 cm.

Awalnya, kondisi Askyla normal sampai hingga menginjak usia 40 hari pasca kelahiran, timbul benjolan berisi cairan. Saat diperiksa oleh dokter di Rumah Sakit (RS) Avisena, dia didiagnosis menderita hidrosefalus, kemudian dirujuk ke RSHS Bandung.

Baca Juga:  Yana Mulyana Tegaskan Imunisasi Polio Wajib Bagi Balita

Setelah dirujuk ke RSHS Bandung, Askyla masuk ke ruang IGD dan menjalani dua kali operasi. Operasi pertama dilakukan saat usianya 2 bulan, dan operasi kedua saat usianya 8 bulan.

Baca Juga:  Banjir di Serdang Bedagai Makin Parah, Warga Butuh Tenda Pengungsi dan Perahu

“Askyla lahir prematur, karena ibunya mengalami mules dan keluar pendarahan. Awalnya normal, pas sudah syukuran (usia 40 hari) muncul benjolan cairan di kepala,” ucap Yayah menjelaskan kondisi Askyla.

Baca Juga:  Disnakertrans Jabar: Jumlah Perusahaan yang Tidak Bayar THR Turun

Pasca operasi itu, hingga usia Askyla menginjak 2 tahun belum ada lagi perawatan yang serius, hanya dilakukan terapi selama 6 bulan sekali yang segala pembiayaannya ditanggung oleh BPJS.