“Saya di paksa untuk segera balik nama sertifikat rumah ini jadi atas nama Ibu Hanny, padahal saya tidak mau. Dengan terpaksa akhirnya saya tanda tangan untuk balik nama sertifikat rumah ini. Beberapa bulan setelah balik nama sertifikat rumah ini, Ibu Hanny langsung pasang spanduk Rumah ini dijual,” ucap nenek yang memiliki 9 cucu tersebut.
Melihat banyaknya spanduk bertuliskan rumah ini dijual, sambung Hj. Nurbaeti, dirinya merasa bingung dan tidak merasa akan menjual rumah warisan mendiang suaminya itu.
“Saya bingung, kok tiba-tiba ada spanduk rumah ini mau di jual. Kalaupun Ibu Hanny mau menjual rumah ini, harusnya ada musyawarah terlebih dahulu dengan saya dan anak-anak. Tapi ini sama sekali tidak ada. Ibu Hanny gak pernah mau berkomunikasi dengan saya ataupun anak-anak saya, beliau hanya sebelah pihak,” ucap Hj. Nurbaeti.
Lalu, kata dia, pada Rabu, 22 Juni 2022 gerbang rumah yang ditinggalinya seorang diri itu kemudian di rantai dan di gembok oleh orang diduga suruhan Hanny Yuliani. Kemudian pintu belakang di tutup menggunakan seng, sehingga dirinya tidak bisa keluar dari lingkungan sekitar rumahnya.
“Sudah satu minggu saya gak bisa keluar dari rumah ini, gerbangnya di rantai kemudian di gembok, lalu pintu belakang pun di tutup. Jadi gak bisa kemana-mana. Jadi buat cari makan aja susah,” tutur Hj.Nurbaeti dengan nada lirih.