Sang rentenir memberitahukan Sutinah agar setiap bulan menyetor Rp350.000. Sampai saat ini Undang tak tahu berapa yang sudah dibayar isterinya tiap bulan karena tidak tercatat dengan baik.
Setelah meminjam uang, Undang yang sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas justru menganggur untuk beberapa bulan lamanya.
Kondisi itu membuat Undang dan Istri memutuskan bekerja sebagai asisten rumah tangga di kawasan Ujungberung, Kota Bandung.
Hutang Undang ke rentenir yang semula dia meminjam Rp1,3 juta dengan cicilan Rp350.000 per bulan ternyata hanya dicatat sebagai pembayaran bunga.
Pokok hutang Undang dianggap sang rentenir belum terbayar, bahkan hingga kini hutang Undang malah membengkak menjadi Rp15 jutaan.