Menanggulangi Berita Hoax dengan Menanamkan Nilai Pancasila

JABARNEWS | MALANG – Perkembangan suatu negara sangat penting untuk memakmurkan suatu negara, kecuali Pancasila. Hal ini dikarena Pancasila memang sebagai landasan negara yang tidak akan bisa diubah. Walaupun keberadaannya bersamaan dengan hal hal yang bersifat dinamis, baik dari segi masalah gaya hidup, tekhnologi dan lain-lain.

Saat ini pun, sudah mulai banyak bermunculan perkembangan yang dapat merugikan dan menguntungkan seseorang melalui media yang lebih akrabnya disebut gedget. Gedget adalah alat perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus yang dapat berkembang terus menerus yang menghasilkan banyak aplikasi. Dengan beberapa aplikasi ini tentunya akan mulai banyak jembatan untuk mempermudah menyebarkan berita dengan cepat, baik berita yang baik ataupun buruk, benar ataupun salah. Hal ini mampu mengakibatkan berita-berita yang tidak baik dan palsu menuai berbagai kontroversi di lingkungan masyarakat, seperti halnya pada kasus permasalahan di Wamena, Papua.

Baca Juga:  Imbas Keributan di Blok Pamugaran, Jeje Wiradinata Dilaporkan Warganya Sendiri

Berita yang beredar seputar Papua tidaklah semua benar. Ketidakmampuan masyarakat dalam memilah berita yang sifatnya benar dan hoax inilah yang berakibat pada gegernya masyarakat Papua hingga memakan korban jiwa kurang lebih 30 orang.

Berawal dari asal muasal masalah yang tidak di ketahui oleh pemerintah, dan lambatnya tindakan yang diambil mengakibatkan permasalahan ini semakin besar dan tidak kondusif. Hal ini juga dapat menodai pedoman dasar negaranya sendiri yaitu Pancasila. Pancasila sejatinya berperan penting sebagai rambu perkembangan teknologi, namun dalam implementasinya sendiri Pancasila sering diabaikan, sehingga menimbulkan dampak buruk yang mampu menganggu ketentraman masyarakat itu sendiri.

Baca Juga:  Seorang Santri di Kota Cimahi Jadi Korban Pembegalan, Aksi Sadisnya Bikin Merinding

Menurut saya, selain pemerintah lambat dalam menindak lanjuti kasus tersebut tindakan yang di ambilpun kurang tepat. Seperti kasus pemblokiran internet yang terjadi di daerah Wamena, Papua. Tindakan yang diambil kurang efisien, karena bukan hanya di Wamena yang terjadi kerusuhan, melainkan mahasiswa Wamena yang menetap di Jawa timur lebih mendominasi kerusuhan, karena banyaknya berita hoax yang menyebar di Jawa Timur membuat kerusuhan lebih parah daripada di daerah Wamena sendiri.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Kiarapedes Purwakarta

Maka dari itu penting sekali mengedepankan Pancasila dalam pengembangan IPTEK. Perlu strategi untuk menaggulangi berita hoax, karena banyaknya jari manusia yang dapat membahayakan moral, ras, kedamaian dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diadakannya aturan yang lebih ketat untuk menulis berita. Seperti halnya di Malaysia, ketika ada berita yang bersifat hoax maka akan di penjarakan 10 tahun, dan di setiap negara mereka mempunyai cara yang keras untuk menanggulanginya sendiri. Saya berharap, Indonesia mampu menanggulangi berita hoax dengan hukuman yang setimpal. (*)

Penulis: Evita Suci Dwi Nurani

Mahasiswa Universitas Islam Malang

Isi tulisan ini menjadi tangung jawab penulis.