Musim Penghujan, DPKPB Kabupaten Purwakarta Siapkan Rencana Kontinjensi

JABARNEWS | PURWAKARTA – Mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam pada musim penghujan mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) mempersiapkan Rencana Kontijensi Bencana di Kabupaten Purwakarta.

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengungkapkan, pihkanya masih melakukan pengkajian terkait dengan antisipasi risiko bencana memasuki musim hujan yang akan datang.

“Berdasarkan hasil rapat hidrometeorologi kemarin di kabupaten Bekasi, bahwa saat ini setiap Kabupaten/Kota harus mempersiapkan rencana kontijensi menghadapi musim penghujan,” ucap pria yang akrab disapa Wibi, Pada Kamis 30 September 2021.

Baca Juga: Khawatir Anak Ikuti PTM Terbatas? Baca Ini

Baca Juga: Kapolri Tegaskan Keberhasilan PON Bawa Kehormatan Bangsa

Dijelaskannya, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Purwakarta akan menghadapi musim hujan pada pekan kedua Oktober 2021.

Baca Juga:  74 Calon Jemaah Haji Asal Serdang Bedagai Siap Berangkat, Bupati Ingatkan Ini

Maka dari itu, sambung dia, pihkanya bakal meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

“Potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor. Di mana sebagian wilayah Kabupaten Purwakarta dipetakan sebagai daerah rawan bencana tersebut,” ucap Wibi.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Dia Lima Tayangan Anak di Netflix

Baca Juga: Begini Strategi Kota Depok dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan pemetaan wilayah rawan pergerakan tanah, sambung dia, yang masuk dalam tiga zona, yaitu hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), kuning (kerentanan gerakan tanah sedang) dan zona merah (kerentanan gerakan tanah tinggi).

“Yang paling kami waspadai adalah zona merah dan kuning. Wilayah zona merah tersebar di sejumlah desa di 13 dari 17 kecamatan yakni Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, Pondoksalam, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota,” ucap Wibi.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kecam Aksi Bully Disabilitas di Cirebon: Tindak Sesuai Prosedur Hukum!

Sementara wilayah masuk dalam zona kuning, lanjut dia, berada di dua kecamatan Babakancikao dan Bojong.

Baca Juga: Oded M Danial Paparkan Faktor Ketahanan Keluarga di Kota Bandung, Ini Poinnya

Baca Juga: Menerka Arah APBD-P Purwakarta 2021

“Kalau kategori sedang-rendah di Kecamatan Campaka dan Bungursari,” ujar Wibi.

Ia menyebut jika melihat peta seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi.

Baca Juga:  Teror Lampor Keranda Terbang Tiba di Purwakarta

“Kami telah menguatkan komunikasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Tagana, termasuk relawan dari forum relawan penanggulangan bencana dan pramuka,” tutur Wibi.

Baca Juga: Oded M Danial Nilai Dua Gerakan Ini Dapat Cekah Stunting di Kota Bandung

Baca Juga: Lima Kabupaten di Jabar Ini Jadi Prioritas Penanggulangan Kemiskinan Secara Nasional

Selain pasukan, ia juga mengaku telah menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana alam, diantaranya perahu karet, alat selam, alat berat yang dibantu dari dinas teknis, dapur umum, termasuk tim dan peralatan kesehatan.

“Ini sebagai antisipasi, mudah-mudahan bencana alam tidak terjadi. Terpenting Kita harus jaga alam, maka alam pun akan menjaga kita,” ucap Wibi. (Gin)