Sebanyak 138 Ruang Kelas Rusak Akibat Gempa Cianjur, Paling Parah Daerah Cugenang dan Cilaku

Kelapa Disdik Jabar Dedi Supandi saat ditemui sesuai acara dialog Strategi Kehumasan dalam Program Unggulan Pendidikan Disdik Jabar di Kota Bandung, Rabu (23/11/2022). (Foto: Rian/JabarNews).

“Jika rusak, pembelajaran sekolah akan tetap dilakukan, mereka anak mengunakan tenda. Ada juga yang buka shif, pagi dan siang,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dedi menjelaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah trauma healing. Dia mengaku, pihaknya sudah berkodinasi dengan PPKB dan ada 11 tim yang melakukan trauma healing, pendampingan psikologis pada anak-anak korban bencana.

Baca Juga:  FK-DKISIP Gelar Diskusi Nasional Terkait Pembentukan LAMSPAK

“Kenapa harus dilalukan (trauma healing) karena tanggal 5 desember mereka anak melakukan UAS. Maka pada uas ini jangan sampai berdmapk pada terhadap mereka pasca gempa,” jelasnya.

Baca Juga:  Herman Suherman Sebut Bantuan Gempa Cianjur Tahap IV Cair Awal Maret, Tapi...

“Kita sudah sampaikan kepada ibu, bapak sekolah agara pada UAS tolong ada indikator ramah anak, terkait soal soal dan sebagainya, jangan disamakan dengan orang yang mendapatakan trauma pasca gempa,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  Gedung Megah Kejati Jabar Berkonsep Smart Office Ternyata Didesain Ridwan Kamil