“Oleh karena itu perlu inovasi dan kolaborasi supaya di sini tidak ada banjir langganan. Kasihan masyarakat. Sekarang kita sedang mendorong swasembada pangan, tapi potensi sawah terganggu diabaikan,” tuturnya.
“Kami akan segera adakan rapat dengan mengundang BBWS dan perwakilan dari orang daerah sini, mudah- mudahan ini dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, dalam penangan banjir di wilayah tersebut perlu kerja sama semua stakeholders menyelesaikan persoalan banjir menahun di kawasan ini.
Dalam hal ini Pemda Provinsi Jabar, Pemda Kabupaten Pangandaran, Pemda Kabupaten Ciamis, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy harus berkolaborasi.
Sebab air, sambung Uu Ruzhanul Ulum, yang menggenangi kawasan Paledah (Pangandaran) berasal dari luapan Sungai Citanduy yang mengalir dari Lakbok, Kabupaten Ciamis.