“Pencemaran air sungai akibat aktivitas galian pasir, jadi berdampak terhadap produktivitas pertanian dan perikanan,” kata Lijal, Jumat (26/8/2022).
Dia menyebutkan, kolam ikan warga banyak yang terdampak. Akibatnya, kolam tak bisa lagi untuk ternak ikan lantaran selalu merugi.
“Memang ikan di kolam masih bisa bertahan hidup. Tetapi untuk usaha perikanan pasti merugi, karena pertumbuhan ikan sangat lambat. Kalau dulu dalam waktu 3 bulan ikan sudah bisa dipanen,” sebutnya.
Menurut Lijal, hal itu akibatkan kualitas air sungai yang buruk, imbas dari dampak penggalian penambangan pasir. Bahkan, beberapa ikan khas Sungai Cikunir ini tidak lagi terlihat, seperti ikan beunteur, nilem, dan mujair.
“Beberapa kali pencegahan sudah kerap warga lakukan dengan menggelar aksi ke pihak perusahaan penambangan pasir. Namun hasilnya nihil dan sia-sia, karena sampai saat ini masih melakukan aktivitas penambangan pasir,” ucapnya.