Tunggak Rp 11 M, BPJS Kesehatan Bikin Pusing RSUD Indramayu

JABARNEWS | INDRAMAYU – Besarnya tunggakan pembayaran Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada RSUD Indramayu membuat pihak RSUD pusing. Agar pelayanan tetap berjalan lancar, pihak RSUD pun berupaya melakukan efisiensi di segala bidang.

Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu, Iman Sulaeman mengatakan, tunggakan BPJS Kesehatan terjadi secara nasional dan bukan hanya di Indramayu. Kemacetan ini sudah terjadi sejak Mei 2018 lalu. “Saya kira seluruh rumah sakit mengalami hal yang sama, akibat defisit keuangan di BPJS,” kata Iman, beberapa waktu lalu.

Iman menerangkan, jumlah tunggakan bulan ini mencapai Rp 11 miliar. Tunggakan itu belum termasuk tunggakan semenjak Mei tahun ini. “Rata-rata tunggakan per bulannya mencapai Rp 10 miliar,” ungkap Iman.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Resmi Melantik Dicky Sahromi Sebagai Pejabat Bupati Cirebon

Meski demikian, angin segar dirasakan pengurus rumah sakit. Pasalnya dalam waktu dekat tunggakan Mei akan dibayar secara nasional. Meskipun belum semua dibayarkan, setidaknya bisa sedikit mengurangi beban rumah sakit.

Karena mengurangi pelayanan susah untuk dilaksanakan, pihak RSUD Indramayu lebih memilih melakukan efisiensi. Bentuk efisiensi yang dilakukan yakni membuat skala prioritas pengeluaran. Pengeluaran yang dinilai tidak mendesak dikesampingkan terlebih dahulu.

Pihak RSUD mengutamakan pembayaran listrik, air, obat, dan honor pegawai. Pengeluaran tersebut mesti diutamakan. Sebab jika tak dibayar operasional rumah sakit akan terhenti.

Baca Juga:  Polisi Amankan, Pelaku Mucikari Prostitusi anak dibawah umur

Iman menambahkan, setelah kebutuhan dasar itu terpenuhi maka tinggal memikirkan beban lainnya. “Pengeluaran seperti alat tulis kantor, bahan cetakan, dan pemeliharaan komputer untuk pelayanan,” kata dia.

Akibat tunggakan pembayaran ini juga membuat rumah sakit menunda berbagai pekerjaan rehabilitasi bangunan. Pekerjaan itu mesti ditunda sementara waktu karena membutuhkan biaya yang cukup besar. “Yang membutuhkan biaya besar dipending seperti alat kesehatan,” ungkapnya.

Iman mengakui, macetnya pembayaran cukup menggangu keuangan RSUD Indramayu. Meski demikian, dia memastikan pelayanan rumah sakit terhadap para pasien masih tetap berjalan sebagai mana mestinya.

Baca Juga:  Serem! Warga Temukan Mayat Busuk di Bekas Pabrik Engsun Tasikmalaya, Matanya Terbuka

“Pelayanan harus tetap berjalan dengan optimal di tengah segala keterbatasan yang ada,” tegasnya.

Apabila tunggakan dari BPJS Kesehatan tak kunjung cair tuturnya, maka terpaksa RSUD akan mencari alternatif jalan lain. Upaya yang mungkin dilakukan yakni dengan mencari pinjaman dari pihak ketiga. Cara tersebut dinilai lebih mungkin dilakukan pihak pengurus supaya pengeluaran bisa tertutupi seluruhnya.

Salah seorang warga, Karyo (55), berharap agar pelayanan RSUD Indramayu terus ditingkatkan. Menurutnya, selama ini masih ada keluhan terkait pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat