Debat Publik Ke 2 Pilkada Jabar Ricuh

JABARNEWS | DEPOK – Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat menyayangkan statemen paslon no urut 3 Sudrajat – Ahmad Syaikhu. Dimana menyebutkan “Kalau Pasangan nomor urut 3 Menang, Insya Allah 2019 Ganti Presiden.

“Saya sangat menyayangkan atas apa yang terjadi tadi. Saya sudah ngomong ke Bawaslu pak Yusuf, besok kita akan rapat bersama kira-kira bagaimana penilaian Bawaslu dan KPU Provinsi Jabar terhadap insiden tadi. Pelanggarannya seperti apa, nanti kita kaji dulu,” kata Yayat dikutip dari rri, usai Penutupan Debat Publik ke-2 Cagub Jabar, Senin (14/5/2018).

Padahal lanjut Yayat pihaknya sudah menghimbau kepada seluruh paslon dan tim kampanye masing-masing paslon untuk berkontestasi sesuai dengan tema debat pada hari ini yaitu tentang lingkungan hidup.

Baca Juga:  Inilah Daftar Hari Penting di Februari 2020

“Sayang aja. Debat ini melenceng dengan tema yang sudah ditentukan. Acara ini kan diseting bukan hanya oleh KPU, tetapi didiskusikan bersama-sama dengan tim kampanye paslon,” katanya.

Akibat pernyataan Sudrajat itu di tengah debat publik sudah menciderai demokrasi itu sendiri. Demokrasi adalah kompetisi yang harus damai dan fair. Karena insiden demokrasi ini tentu jadi tercoreng.

“Kalau situasi beginikan sudah menciderai demokrasi. Mudah-mudahan nanti di debat kandidat ke 3 tidak terulang lah,” ungkap Yayat.

Statemen Cagub Sudrajat itu sontak menyulut reaksi kemarahan dari simpatisan paslon norut 2 yaitu Hasanuddin dan Anton Charliyan.

Baca Juga:  Panwascam Jatiluhur Temukan ASN Gunakan Atribut Caleg

Udin salah satu simpatisan paslon norut 2 meminta kepada Bawaslu untuk mendiskualifikasi paslon norut 3 karena sudah kampanye Pilpres di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018.

“Anulir paslon nomor 3. Cagub atau provokator?. Kami akan laporkan ke Bawaslu kasus ini,” ujar Udin.

Tidak berapa lama setelah Cagub Sudrajat mengeluarkan statemen “Kalau Pasangan Nomor Urut 3 Menang, Insya Allah 2019 Ganti Presiden”, paslon norut 3 itu kemudian mengeluarkan kaos bertuliskan “2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden”.

Kondisi ini menambah suasana debat publik di Balairung UI semakin memanas. Stasiun TV penyelenggara terpaksa meng-cut program debat kandidat di tengah jalan guna menenangkan massa.

Massa paslon nomor urut 2 akhirnya menenangkan diri setelah mendapat arahan dari Cagub Paslon nomor urut 2 Hassanah. Hassanah meminta kepada Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo, untuk menenangkan massa dan membawa mereka pulang dengan damai.

Baca Juga:  Ini Kronologi Penganiayaan Pegawai KPK Di Hotel Borobudur Jakarta

“Saudara jangan ngikuti apa yang diterorkan kepada kita. Jadi saya minta anda pulang semua dan jangan merugikan diri sendiri. Ikuti perintah saya kalau saudara nurut dan pulang bersama saya. Saudara jangan dibiasakan main teror kalau bukan teroris,” ungkapnya, disambut Allah Akbar oleh para simpatisan.

Hassanah menegaskan dirinya telah berbicara dengan KPU dan Bawaslu untuk menyelesaikan masalah ini sesuai dengan aturan yang berlaku. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat