JABARNEWS | PURWAKARTA – Bonus demografi yang seharusnya memacu perekonomian Indonesia pada 2030, akan menjadi sia-sia jika banyak pemuda terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Indonesia yang seharusnya menikmati pertumbuhan ekonomi lantaran besarnya tenaga kerja produktif, justru akan semakin terpuruk akibat narkoba.
Ketua Repdem Purwakarta, Fajar Maritim, saat berbicara dalam kajian bertajuk “Lawan Narkoba untuk Masa Depan Bangsa”, di Purwakarta, Senin (12/3/2018), menaruh perhatian besar pada rentetan fenomena upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Indonesia. Terakhir, soal kabar dari sejumlah media nasional yang menyebutkan sebanyak 600 ton sabu siap masuk ke Indonesia.
Menurutnya, 600 ton sabu merupakan ancaman besar yang bukan sekadar berasal dari motif mencari keuntungan, melainkan upaya kekuatan asing untuk merusak Indonesia dari dalam.
“Narkoba jelas strategi asing guna melemahkan pemuda. Indonesia dengan bonus demografinya diproyeksikan jadi negara dengan perekonomi kuat, dan pihak asing tidak menginginkan hal itu terjadi. Mereka berupaya menyerangnya dengan narkoba. Kali ini dalam jumlah besar,” ujarnya.
Pemuda sebagai target utama pasar dari peredaran narkoba, harus dilindungi dan melindungi dirinya sendiri. Pemuda harus punya “self defense” yang kuat dan tegas untuk menolak narkoba.
“Sementara negara terus mencegah masuknya narkoba, pertahanan diri pemuda harus terus dipupuk melalui lembaga pendidikan dan keluarga. Harus pula didukung oleh media, lingkungan, dan masyarakat. Semua harus bekerja untuk ini,” pungkasnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat