Lagi Ramai Dibahas, Apa Itu Haji Metaverse dan Bagaimana Menurut MUI?

Ilustrasi – Ibadah haji. (Pexels.com/Konevi)

Imam Masjidil Haram Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais merupakan orang pertama yang mencoba teknologi itu. Pada Desember lalu, dia memakai kacamata VR di acara peresmian. 

“Arab Saudi memiliki situs keagamaan dan sejarah besar yang harus digitalisasi dan dikomunikasikan kepada semua orang melalui sarana teknologi baru,” kata Sudais pada Desember lalu, dikutip Middle East Eye.

Baca Juga:  Duar! Terjadi Ledakan Dahsyat Dari Bengkel Las 13 Orang Jadi Korban

Namun, inisiatif tersebut membawa banyak perdebatan. Misal, Kepresidenan Urusan Agama Turki atau Diyanet mengatakan umat Islam dapat mengunjungi Ka’bah di Metaverse tetapi kegiatan itu tidak terhitung sebagai ibadah.

Baca Juga:  Jabar Jadi Rujukan Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

“Ibadah haji harus dilakukan dengan pergi ke kota suci dalam kehidupan nyata. Adapun versi Metaverse Ka’bah menjadi kontroversial di kalangan Muslim di seluruh dunia setelah acara Virtual Black Stone Initiative Arab Saudi pada Desember,” kata Direktur Departemen Layanan Haji dan Umroh Diyanet Remzi Bircan.

Baca Juga:  Bupati Cianjur Herman Suherman Lepas 366 Calon Jemaah Haji

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan pandangan soal Haji Metaverse. Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan platform kunjungan Ka’bah secara virtual melalui Metaverse bisa bermanfaat untuk mengenali lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan ibadah.