Ma’ruf Amin menyarankan untuk memiliki sikap toleransi antara kedua kelompok ini dan menganggap perbedaan tersebut tidak masalah dan tetap bisa rukun.
Menurut dia, masyarakat sudah merasa legawa dengan perbedaan tersebut dan masing-masing dapat merayakan Lebaran sesuai dengan keyakinannya dan hitungannya, sehingga wajar untuk dihormati.
Meskipun ada perbedaan hari Idul Fitri antara NU dan Muhammadiyah, Wapres berharap agar kedua kelompok tetap bisa hidup rukun. Pasalnya, saat ini NU dan Muhammadiyah sudah saling menerima perbedaan cara penentuan 1 Syawal tersebut.
“Dulu pertama memang agak konflik sedikit yang antara metode ini ribut, tapi belakangan tidak karena kita terus sosialisasi, edukasi, sekarang rukun-rukun saja,” jelasnya.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan kemungkinan akan terjadi perbedaan tanggal merayakan hari Lebaran atau Idulfitri tahun 2023 antara Muhammadiyah dan NU.