Pengamat Sarankan Jokowi Ganti Mendag Karena Dinilai Gagal Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi. (Instagram/@acuviarta)

Acuviarta juga menganggap pencabutan ini tidak memihak terhadap rakyat, dan diduga kebijakan ini kental dengan nuansa oligarki. Terbukti, hanya dalam hitungan minggu saja, harga minyak goreng kembali ke harga pasar.

“Saya kira dalam konsep ekonomi ada harga dasar dan harga atas. Dan saya menyayangkan kebijakan (minyak goreng) itu berubah hanya dalam hitungan minggu. Itu menunjukkan bahwa konsepnya tak ada. Padahal, subsidi minyak goreng pun sama dilakukan di negara Malaysia dan Thailand, tetapi mereka mampu, sedangkan Indonesia mengapa konsep itu tak bisa diterapkan?,” katanya.

Baca Juga:  Begini Cara Bupati Purwakarta Atasi Pengangguran Dimasa Pandemi Covid-19

Ditambah, lanjutnya, pemerintah tengah menggencarkan program pemulihan ekonomi di masa pandemi. Hal ini pula yang dinilai Acuviarta tak adanya konsistensi kebijakan dan berpikir pendek dari pemerintah.

Baca Juga:  Musim Hujan di Cirebon Diprediksi Akhir November

“Jelas ini menurunkan kredibilitas pemerintah bahwa pemerintah tak bisa memperjuangkan kepentingan publik secara luas. Apa jadinya nanti ekonomi yang kebablasan diatur mekanisme pasar. Padahal harus ada intervensi dari pemerintah dan tampaknya pemerintah gagal,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  Wabup Cirebon Sidak Minimarket, Hasilnya Stok Minyak Goreng Masih Kosong