JABARNEWS | KAB.BEKASI – Sebanyak 17 desa yang dilintasi Sungai Citarum dan Ciherang di Kabupaten Bekasi terancam kembali dilanda banjir.
Sebab dua sungai tersebut tidak kunjung dinormalisasi pemerintah. Bahkan kondisi turap atau tanggulnya mulai rapuh, sehingga rawan jebol bila debit air naik saat musim hujan.
“Kami tidak bisa melakukan perbaikan karena kewenangannya ada pada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Bandung dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC),” kata Iman Nugraha,dikutip dari wartakota, Sabtu (7/7/2018).
Meski demikian, pihaknya telah melayangkan surat permohonan perbaikan kepada dua instansi terkait. Secepatnya dua balai besar tersebut akan segera turun melakukan perbaikan agar masyarakat Bekasi bisa terhindar dari luapan banjir tersebut.
“Kami siap mendampingi petugas balai bila ingin mengecek lokasi perbaikan, karena untuk kepentingan masyarakat,” kata Iman.
Iman mengatakan, kondisi sungainya cukup memprihatinkan dan kerap meluap membanjiri permukiman warga. Iman mengatakan, aliran dua sungai itu sangat menakutkan masyarakat saat musim penghujan tiba, karena kerap membanjiri permukiman di beberapa titik Kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Bahkan, pada 14 November 2106 silam, tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Muaragembong mendadak jebol hingga merendam Desa Pantai Bakti setinggi 50-100 sentimeter. “Jadi kita mendesak segera melakukan perbaikan seperti normalisasi maupun peninggian tanggul,” katanya.
Iman mengatakan, perbaikan tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan.Berdasarkan hasil monitoring, pihaknya mencatat tidak sedikit wilayah yang banjir akibat jebolnya tanggul di kedua sungai itu setiap tahunnya. 17 Desa Terancam Banjir yaitu:
1.Desa Kadungwaringin
2.Desa Karangmekar
3.Desa Bantarjaya
4.Desa Mekarsari
5.Desa Kertaya
6.Desa Karanghaur
7.Desa Sumbersari
8.Desa Sumber Reja
9.Desa Sumber Urip
10.Desa Karangharja
11.Desa Jayalaksana
12.Desa Setialaksana
13.Desa Lenggahjaya
14.Desa Setiajaya
15.Desa Lembahsari
16.Desa Jayasakti
17.Desa Sukakarya. (Yfi)
Jabarnews | Berita Jawa Barat