Harga Gabah Anjlok, Petani di Kabupaten Karawang Menjerit

JABARNEWS | KARAWANG – Petani di Kabupaten Karawang mengeluhkan harga gabah kering panen anjlok dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

Dilansir dari Antaranews.com, harga gabah kering panen yang dibeli Rp3.600 per kilogram itu jauh dari HPP, saat ini HPP ditetapkan Rp4.200 per kilogram. Akibat harga gabah anjlok tersebut, petani mengalami kerugian karena biaya produksi sejak tanam hingga panen cukup tinggi.

Baca Juga:  Ushuluddin UIN SGD Bandung Gelar Simulasi LCKH Online

Seorang petani lainnya di Karawang, Cecep juga menyampaikan kalau padinya dibeli dengan harga di bawah HPP, padahal kualitas padinya cukup bagus.

“Harganya parah, gabah saya hanya dibeli Rp3.400 per kilogram, padahal kalau dilihat kualitasnya, itu bagus,” kata Cecep, Senin (28/6/2021).

Baca Juga:  Stok dan Kualitas Pangan di Kota Bandung Dipastikan Aman Selama Bulan Ramadhan

Para petani di Karawang berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mengamankan harga gabah agar sesuai dengan HPP. Sebab, jika dibiarkan harga gabah terus anjlok, maka petani akan merugi.

Sementara itu, sesuai dengan informasi yang berhasil dihimpun, sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah daerah di Karawang sudah memasuki musim panen.

Baca Juga:  PKB Minta Ridwan Kamil Dorong Pembentukan 13 DOB, Juga Provinsi Cirebon

Namun, penjualan gabah kering panen di bawah HPP seperti di wilayah Telukjambe, harga gabah antara Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogram, di Kutawaluya Rp3.600-3.800 per kg, di wilayah Tirtajaya dan Pedes, harga gabah Rp3.500-4.000 per kilogram. (Red)