Hati-hati, Bogor Kota Rawan Tawuran!

JABARNEWS | KOTA BOGOR – Tawuran antarpelajar di Kota Bogor terus mengemuka. Terlebih, seorang pelajar SMA swasta Bogor, Raihan Febriansyah, tewas tertikam di Jalan Ahmad Yani, Minggu (15/7) dini hari. Atas kejadian tersebut, unsur musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Bogor memberlakukan patroli malam. Bahkan, pemerintah tidak akan segan-segan membubarkan masyarakat yang berkumpul di tepi jalan di atas pukul 23.00.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mendatangi Mapolresta Bogor Kota demi menindaklanjuti kasus yang terjadi pada Minggu (15/7) dini hari di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanahsaeral tersebut.

“Saya dan kapolres mengimbau warga Bogor, terutama anak-anak untuk tidak nongkrong atau kumpul-kumpul di atas jam 23.00. Kalau masih ngumpul di mana pun itu akan kami bubarkan,” tegasnya.

Baca Juga:  DKI Jakarta PSBB Lagi, Anies Baswedan: Situasi Covid-19 Mengkhawatirkan

Ia mengungkapkan fakta bahwa peristiwa kriminal itu bukan satu-satunya yang terjadi di Kota Bogor. Pasalnya, ada puluhan kasus kekerasan pada malam hingga dini hari lainnya yang memang tidak terekspos media massa. “Ini satu dari sekian puluh peristiwa yang ada. Tapi ini menimbulkan korban. Pertemuan dua kelompok di jalan, kemudian ada kontak fisik di situ,” kata Bima.

Bukan hanya imbauan, Bima mengatakan Muspida Kota Bogor juga akan bergiliran memberikan pembinaan kepada siswa-siswi di masing-masing sekolah. Hal tersebut diyakininya efektif untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.

Baca Juga:  Air Mata Atalia Kamil Untuk "Terima Kasih Cinta"

Hal serupa, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya menyebutkan beberapa lokasi yang rawan digunakan sebagai tempat tawuran. Antara lain, sekitar Taman Heulang, Kecamatan Tanahsareal, BNR, Jalan Sholeh Iskandar, Bale Binarum, hingga Gang Aut, Kecamatan Bogor Tengah.

Para pelakunya memang kerap kali tidak terlebih dahulu niat untuk melakukan tawuran. Berawal dari tatap mata pun, menurut Agah, bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya perkelahian antara dua orang kelompok. “Mereka mobile, jadi lewat ke mana saja. Kadang mereka tidak janjian. Sebetulnya mereka ini bisa saling menghindar,” kata Agah.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya tak menampik bahwa wilayahnya masih jauh dari kata aman. Buktinya, di waktu yang bersamaan dengan kejadian pembacokan di Jalan Ahmad Yani, ada kejadian kekerasan di empat titik lainnya yang memang tidak menimbulkan korban.

Baca Juga:  Jangan Lakukan Chemical Peeling Di Rumah, Berbahaya!

“Karena ini kota, pertemuan masyarakat dari kabupaten, jadi bisa saja pertemuan antara kelompok dengan kelompok,” ucapnya.

Ia membeberkan, meski mengalami penurunan, angka tawuran pelajar selama dua tahun terakhir masih terbilang tinggi. Pada 2017, terjadi sebanyak 48 kasus tawuran pelajar, atau turun dari 2016 sebanyak 64 kasus. “Dari jumlah itu, yang diproses hukum satu orang, luka berat satu orang, luka ringan tiga orang,’’ ungkap Ulung. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat