JABARNEWS | MAJALENGKA – Ada yang berbeda pada musim panen kali ini di wilayah Kertasari, Sukamulya dan Kertajati. Para petani di wilayah paling dekat dengan bangunan BIJB Kertajati tersebut, kini bisa melihat ada bangunan mentereng di hadapannya sesekali ada pesawat terbang yang melintas.
Pemandangan ini baru terjadi di tahun ini. Pihaknya justru sedih karena di tahun-tahun yang akan datang, lahan yang kini ditanami padi, bisa saja beralihfungsi untuk bangunan pendukung lainnya, yang melengkapi bandara bertaraf internasional itu.
Salah seorang petani setempat, Nasih (38) mengatakan pihaknya tidak mengetahui kapan lahannya tersebut akan beralih fungsi. Namun selama belum digunakan, maka ia dan para petani lainnya masih sempat menggunakannya untuk menanam padi.
“Setelah ini kan ada pengembangan Aero City, jadi kemungkinan lahan-lahan ini juga akan terkena imbasnya. Kami berharap pembangunannya masih lama, supaya kami masih bisa menanam padi,” ungkapnya, Kamis (21/6/2018).
Namun berbeda halnya dengan warga yang datang ke BIJB Kertajati untuk sekedar melihat dari dekat. Mereka berpendapat bahwa kekontrasan antara bangunan megah dengan kondisi lahan pertanian yang masih ada, menunjukkan bahwa Majalengka harus bersiap menghadapi perubahan.
Salah seorang pengunjung BIJB, Subagja mengatakan masyarakat di sekitar bandara atau pun masyarakat Majalengka, umumnya memang harus bersiap menghadapi perubahan zaman. Pintu gerbang arus orang dan barang akan dimulai dari bandara, sehingga hal tersebut akan memunculkan sirkulasi bisnis dan usaha baru.
“Maka tinggal menunggu waktu saja, cepat atau lambat perkembangan pembangunan di wilayah Kertajati dan sekitarnya, pasti akan cukup pesat di masa yang akan datang,” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
