Penetapan Hari Raya Idul Adha Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Petugas memantau hilal untuk menentukan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (foto: istimewa)

Idul Adha 2022 Berpotensi Berbeda

Diberitakan sebelumnya, Hari Raya Idul Adha 1443 H berpotensi ada perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah. Pemerintah kemungkinan menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Kemungkinan perbedaan tersebut disampaikan oleh Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Ia mengawali penjelasannya dengan memaparkan kriteria yang digunakan masyarakat Indonesia dalam menentukan permulaan bulan baru.

Baca Juga:  Jadikan Asrama Haji Embarkasi Pusat Isolasi Covid-19, Wagub Uu: Sangat Layak

Cara menentukan Idul Adha

Terdapat perbedaan cara yang diterapkan untuk menentukan Idul Adha antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Oleh karenanya kerap terjadi perbedaan penetapan waktu, tak hanya pada perayaan Idul Adha, hal ini juga terjadi saat menentukan Idul Fitri 1 Syawal.

Baca Juga:  Waspada! Ini Penyakit Berbahaya Bergejala Kesemutan Dibagian Tangan

“Saat ini ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia: kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS. Kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari,” ucap Thomas dikutip dari detikNews, Senin (6/6/2022).

“Kriteria Baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat. Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam,” lanjutnya.

Baca Juga:  Pemerintah dan Muhammadiyah Beda Lagi Soal Penetapan Idul Adha 1444 H