JABARNEWS | KUNINGAN – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Kuningan menyatukan komitmen mencegah paham radikalisme tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kuningan, KH Didin Misbahudin, mengemukakan, untuk mencegah paham radikalisme diperlukan komunikasi dan koordinasi.
“Kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam membangun agama sekaligus mensyiarkan agama sebagai pondasi dasar guna membangun toleransi kehidupan bernegara. Ansor-Banser juga akan bersikap tegas terhadap pelaku ujaran kebencian yang mendiskreditkan dan melemahkan kewibawaan organisasi Ansor-Banser dengan perkataan atau ungkapan yang tidak sepantasnya,” kata Didi, di sela-sela Silaturahmi Ansor-Banser, di Mayang Chatering, Kuningan, dikutip Kabar Cirebon, Kamis (24/5/2018).
“Ansor-Banser Kabupaten Kuningan prihatin dengan ketidakamanan yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini dan yang akan datang. Karena terorisme berbasis agama masih belum hilang dan terus menetaskan telur-telur generasi mereka, sehingga membahayakan.
Kasatkorcab Banser Kabupaten Kuningan, Elon CAH berjanji akan menindaklanjuti hasil silatuhrami tersebut.
“Kami akan menugaskan personel Banser untuk membantu aparat keamanan dalam meningkatkan kewaspadaan dini, demi terwujudnya Kabupaten Kuningan yang aman dan damai,” ujarnya.
Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, KH Aam Aminudin, menuturkan, apa pun yang dilakukan bernilai ibadah itu sangat bergantung pada niatnya.
“Banser yang selalu ikut berperan aktif dalam menjaga sarana peribadatan dan membantu aparat keamanan, bakal dicatat sebagai ibadah dengan niatan “Lillahi Taala” demi terwujudnya kondisi aman dan damai,” tandasnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
