Masyarakat Dihimbau Jangan Mendekati Kawah Sileri

JABARNEWS | BANDUNG – Pasca letusan freatik di kawah Sileri, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara pada Minggu(01/04/2018) lalu, Badan Geologi imbau masyarakat untuk tidak berada di kawasan bibir kawah pada radius 200 meter.

“Rekomendasi untuk masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah Sileri pada jarak 200 meter dari bibir Kawah,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, ir. Kasbani saat ditemui di Ruang Informasi PVMBG, Badan Geologi, Kota Bandung, Selasa (03/04/2018).

Baca Juga:  Kasus Kejahatan Tinggi di Kota Bandung, Yoel Yosaphat Sebut Faktor Ekonomi Paling Dominan

Pasalnya saat kejadian bencana, kawah Sileri mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter dengan jarak terjauh mencapai 200 meter.

Baca Juga:  Polres Bogor Wacanakan Opsi Ganjil Genap Kendaraan di Jalur Puncak

“Letusan tersebut mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter. Semburan lumpur mencapai jarak terjauh 200 meter dari kawah Sileri,” jelasnya.

Tetapi dari hasil pemeriksaan pengukuran gas di udara pasca letusan yang dilakukan oleh pihaknya, menyatakan kualitas udara di kawah Sileri aman.

Baca Juga:  BMKG: Gempa Bumi Belum Dapat Diprediksi, Jangan Termakan Isu

“Hasil pengukuran Gas di udara pasca terjadinya semburan pada jarak sekitar 40 meter dari pusat letusan, tidak terdeteksi adanya gas-gas konsentrasi tinggi dan berbahaya (Gas C02 0.04 % volume), gas H2$ dan $02 tidak terdeteksi,” ucap Kasbani. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat