Sayangkan Konten Dedi Mulyadi, HMI Cabang Purwakarta: Terjadi karena Kebohongan, Yaitu…

JABARNEWS | PURWAKARTA – Aksi anggota DPR RI Dedi Mulyadi belakangan ini ramai dibincangkan di media sosial, khususnya oleh masyarakat Purwakarta, Jawa Barat.

Kehebohan terjadi di media sosial gegara video viral saat Dedi Mulyadi yang pernah menjadi Bupati Purwakarta mendapatkan kritik dari seorang mahasiswa Purwakarta.

Kejadian tersebut kemudian menimbulkan reaksi berkelanjutan dari Dedi Mulyadi dengan membawa latar belakang perguruan tinggi serta organisasi mahasiswa dari mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Mogok Massal, Ribuan Buruh Bandung Barat Geruduk Pabrik dan Blokade Jalan

Menyikapi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta menyampaikan pernyataan resmi. Pernyataan itu ditandatangani oleh para pengurus HMI Cabang Purwakarta.

Termasuk Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta San San Ramdhani dan Sekretaris Umum HMI Cabang Purwakarta Solehudin, serta para pentolan HMI Cabang Purwakarta lainnya.

Dalam pernyataannya, HMI Cabang Purwakarta menyatakan bahwa aksi protes mahasiswa yang diketahui bernama Yudha tersebut pada faktanya tidak sedikitpun membawa nama perguruan tinggi serta organisasinya, yaitu HMI.

Baca Juga:  Seorang Pelajar di Serdang Bedagai Dicabuli Tetangganya, Pelaku Bapak dan Anak

Baca Juga: Penguman! Kemendikbudristek Ajak Masyarakat Kembali Tonton Film di Bioskop

“Sebagai mahasiswa, kami mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh saudara Yudha yang telah berani menyuarakan kegelisahannya terkait batasan kewenangan,” tulis HMI Cabang Purwakarta dalam rilisnya, Senin 22 November 2021.

“Sehingga menimbulkan kesan bahwa Pemerintah Kabupaten seakan kurang inisiatif dalam merespon permasalahan selama ini,” sambungnya.

Aksi Dedi Mulyadi dengan membuat konten terkait sampah dianggap HMI Cabang Purwakarta sebagai tindakan berlebihan dan tidak bijak. Mengingat, posisi Dedi Mulyadi sebagai anggota dewan dan Mantan Bupati Purwakarta.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Guru Perempuan Jadi Tersangka Kasus 11 Siswa Tewas Susur Sungai

“Secara tegas kami menolak framing sepihak bahwa HMI tidak peduli terhadap lingkungan, karena sebagai salah satu bukti kepedulian kami ialah banyak kader-kader HMI yang pada saat ini sedang terlibat dalam sebuah gerakan untuk melakukan revisi Peraturan Daerah terkait Rencana Tata Ruang Wilayah di Purwakarta,” katanya.

Baca Juga:  Tak Kuat Nanjak, Truk Terguling saat Menuju Jatiluhur Purwakarta

Terkait konten Dedi Mulyadi di Sekretariat HMI, HMI Cabang Purwakarta menegaskan bahwa tempat tersebut merupakan sekretariat sementara yang sudah kosong beberapa tahun ke belakang.

“Dan baru kami tempati sehingga proses pembersihan dan penataan memang masih berjalan. Selain itu, faktanya memang di sekitar tempat tersebut tidak ada tumpukan sampah, selain daun kering yang memang belum sempat kami bersihkan,” katanya.

Baca Juga: Bencana Longsor dan Banjir Bandang di Kawasan Darajat Garut, Camat: Memang Dahsyat

HMI Cabang Purwakarta menyatakan sangat menyayangkan konten Dedi Dedi Mulyadi terkait ajakan bertemu kepada HMI, karena cuplikan wawancara di dalamnya dianggap terjadi karena kebohongan.

“Yaitu mengatasnamakan sebagai wartawan salah satu media, padahal faktanya ialah orang suruhan Kang Dedi,” katanya.

Baca Juga:  Benarkah Pria Sering Onani Bisa Menyebabkan Ejakulasi Dini? Ini Kata Inez Kristanti

Terakhir, HMI Cabang Purwakarta yakin masyarakat bisa cerdas melihat bagaimana fakta yang sesungguhnya saat ini sedang terjadi.

Baca Juga: Yana Jadi Tersangka, Ini Alasan si Pria Hilang Misterius di Cadas Pangeran Sumedang

“Yaitu kurang tepatnya tindakan seorang mahasiswa yang memang masih berproses seharusnya bukan direspon secara berlebihan dan berkelanjutan oleh seorang tokoh politik yang memiliki pengalaman luas dalam berorganisasi,” katanya.

“Namun seharusnya kesalahan itu direspon dengan sikap yang lebih arif dan bijaksana agar kesalahan seorang mahasiswa bisa menjadi pengalaman berharga untuk kebaikan masyarakat kedepannya,” sambungnya.

HMI Cabang Purwakarta berharap, kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi tokoh yang seharusnya menjadi teladan, agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana. 

Baca Juga: Abdul Latief WNA Timur Tengah Siram Air Keras ke Istrinya, Terancam Hukuman Seumur Hidup

“Bukan justru emosional apalagi memanfaatkan momentum demi kepentingan popularitas semata,” pungkasnya.***