Duh! DBD di Garut Tinggi hampir 300 Kasus, Tim Khusus Langsung Diterjunkan

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: Shutterstock).

“Kasus di Garut juga banyak saat musim peralihan atau pancaroba, karena saat itu nyamuk berkembang biak,” jelasnya.

Dia menyampaikan Dinkes Garut saat ini terus bergerak melakukan penelusuran dan tindakan cepat apabila ada laporan dari masyarakat yang diduga terjangkit DBD maupun kasus lainnya yang disebabkan nyamuk yakni chikungunya.

Baca Juga:  Mati Mesin, Dua Nelayan Asal Simeulue Terombang Ambing di Pulau Lasia

Selain dari laporan masyarakat, lanjut dia, jajarannya juga bergerak apabila ada laporan kasus pasien DBD yang dirawat di rumah sakit maupun klinik, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk di lingkungan rumah pasien.

Baca Juga:  Sewindu Colony Cianjur Diramaikan dengan Kontes Modifikasi Mobil

“Atas laporan dari fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) langsung ke tempat tinggal pasien untuk melaksanakan PE, serta memastikan adanya jentik nyamuk,” bebernya.

Baca Juga:  Kawal Pilkada, Kodam III/Siliwangi & Polda Jabar Kompak

Leli menerangkan, langkah lainnya yakni pengendalian vektor nyamuk dengan kegiatan pembasmian seperti melakukan pengasapan di lingkungan masyarakat yang dilaporkan ada kasus DBD.