Mirip Aslinya, Pemuda Ini Bikin Miniatur Lokomotif Secara Otodidak

JABARNEWS | PURWAKARTA – Miniatur lokomotif kereta api (KA) sepanjang sekitar 45 sentimeter itu didominasi warna putih. Di beberapa bagian, terdapat corak merah dan biru yang sangat khas. Sejumlah jendela hitam dan lampu di bagian depan membuat tampilannya makin menyerupai bentuk asli.

Seperti halnya kerajinan miniatur kereta api yang dibuat Jaelani (36), warga Kampung Babakan Amil, RT 47/03 Keluarga Nagri Kidul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Jari-jemarinya, terlihat begitu terampil. Satu persatu bahan miniatur KA dipersiapkannya. Menggunakan alat sederahana berupa gergaji besi, cutter serta gunting berukuran sedang, bahan-bahan miniatur kereta seperti lembaran polivinil klorida (pvc), sticker dan cat, dipotongnya sesuai ukuran lokomotif KA berskala 1:80.

Diungkapkan Jaelani, ide membuat miniatur kereta api ini, awal kencintaan melihat kereta api sejak kecil dan langsung mencoba membuatnya

Baca Juga:  Yayan Ruhiyan: Bukti Pencak Silat Semakin Mendunia

“Awal membuat miniatur kereta itu pada tahun 2017 mencoba buat dari dua bekas mie instan, namun gagal. Setelah itu saya membuat dengan bahan lain yakni PVC, alhamdulillah berhasil,” ucap pria yang akrab disapa Jae, pada Selasa (3/11/2020)

ia menuturkan, bahwa pintu rezekinya berawal dari sebuah hobby dan dinya sangat menukai bila melihat kereta api, terutama kereta api zaman dulu.

“Awalnya ini cuma hobby, tidak perlu dibutuhkan keterampilan khusus, namun yang dibutuhkan keuletan dan ketelitian. Asal kita suka, apapun yang dikerjakan pasti akan selalu mudah,” tuturnya.

Jae mengaku, ilmu membuat miniatur KA itu diperolehnya secara otodidak. Berbekal informasi di internet, Jae lantas mencoba untuk membuat miniatur lokomotif KA itu.

Baca Juga:  Dishub KBB Bakal Pasang Ratusan CCTV Guna Tunjang Pengawasan Mudik Lebaran 2022

“Tidak ada yang mengajari, saya melihat gambar dari internet. Kemudian saya langsung membuat miniatur lokomotif dengan memotong PVC menggunakan alat seadanya,” ucap Jae.

Diakuinya, untuk satu miniatur lokomotif, dirinya mampu menyelesaikan proses pembuatan selama dua hingga lima hari. Tapi itu pun tergantung pesanan. Kalau lagi santai bisa diselesaikan dalam waktu dua hari.

“Saya ngerjainnya sepulang kerja kang, lumayan buat nambah pundi-pundi penghasilan. Namun, jika sedang banyak kerjaan, tentu waktunya bisa lebih lama karena hasilnya akan lebih detail supaya mirip dengan bentuk aslinya,” jelasnya.

Untuk satu lokomotif, kata Jae, dirinya dihargai 200 ribu rupiah persatu lokomotif dan untuk satu gerbong dihargai 150 ribu.

“Untuk model lokomotif yang pernah di biat yakni CC 206, CC 201, CC 202, CC 203 dan BB 304, serta jenis KRD,” paparnya.

Baca Juga:  65 Polisi Terluka saat Amankan Aksi Demo Mahasiswa

Ia pun tak perlu repot-repot untuk memasarkan miniatur gerbong KA buatannya. Sebab, nama besar Jenudin sudah tak asing di kalangan pencinta minitur KA. Selain itu, ia juga bisa meraup keuntungan sekira Rp.1 juta hingga Rp. 3 juta dari hasil karyanya itu setiap bulannya.

“Jualnya lewat facebook. Kebanyakan dari luar daerah, Lampung, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, Banten, Cianjur dan Jakarta. Pasaran di Purwakarta kurang peminat. Saat Pandemi Covid-19 ini terasa berpengaruh, pada bulan ini saja hanya tiga unit lokomotif yang terjual. Dulu sebelum ada Covid-19 dalam satu minggu bisa terjual 3 sampai 5 unit,” ucap Jae. (Gin)