“Silaturahmi ini kiranya dapat menciptakan dan memperkuat sinergitas yang harmonis dan berkelanjutan di berbagai bidang,” terangnya.
Menurutnya, keberadaan pabrik pengolahan ikan tilapia RSI di Serdang Bedagai, tidak hanya mendukung program pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Melainkan dalam peningkatan ekonomi, dimana ekspor tilapia menghasilkan devisa bagi Indonesia.
“Banyak keuntungan yang dihasilkan dengan keberadaan RSI di Serdang Bedagai, selain membuka lapangan kerja, juga meningkatkan devisa bagi negara,” imbuh Prayitno.
Sementara itu, Processing Plant Director Regal Springs Indonesia, Sri Rusminawati menjelaskan program-program akuakultur yang berkelanjutan serta pengolahan ikan tilapia yang mengedepankan proses yang terintegrasi dan ramah lingkungan.
“Saat ini kami mengolah sekitar 110 – 120 ton ikan Tilapia/hari yang diproduksi menjadi beberapa produk untuk memenuhi permintaan ekspor dan domestik di antaranya fillet, loin, portion, kepala ikan dan produk sampingan yang dapat diolah dan dimanfaatkan oleh industri lain untuk meningkatkan sirkulasi dan komitmen terhadap zero waste. Seperti sisik ikan yang dimanfaatkan untuk kitosan dan industri kosmetik, isi perut untuk biodiesel dan kulit untuk gelatin,” bilangnya.(mad).