Kegiatan audiensi yang dilakukan Danpuslatpur juga sebagai ajang belanja masalah, karena direncanakan pada akhir tahun ini akan digelar Batalyon Tim Pertempuran (BTP) Kodam II/Sriwijaya Yonif 144/JY beserta perkuatannya.
Bagi Danpuslatpur, metodologi pertempuran yang dikembangkan Kodam III/Slw dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengurangi ketergantungan terhadap pelatih di lapangan khususnya terhadap hasil penilaian 5 aspek medan dan kepemimpinan dari masing – masing satuan yang sedang berlatih.
“Ada beberapa alat yang menarik bagi kami, kami akan inventarisir sebagai barang yang akan digunakan di Puslatpur, sehingga setiap satuan Angkatan Darat yang akan melaksanakan latihan di Puslatpur bisa menggunakan teknologi ini,” ungkap Danpuslatpur.
Di kesempatan yang sama Pangdam III/Slw mengatakan, sebagai satuan operasional harus mau mewujudkan suatu konsep yang sudah dibuat berdasarkan feedback suatu evaluasi. Harus ada bentuk manajemen yang harus diwujudkan kembali untuk satuan operasional.
“Semua bentuk inovasi tersebut diharapkan menjadi sarana pendukung bukan sebagai pemain utama. Namun bagaimana dari pendukung tersebut dapat mendukung secara penuh dari yang utama,” jelas Pangdam.