Penerjemahan Kitab Babad Padjadjaran Dinilai Bisa Cairkan Pertikaian Jawa dan Sunda di Masa Lalu

Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di kediamannya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/4/2022). (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | YOGYAKARTA – Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa menilai wacana penerjemahan Kitab Babad Padjadjaran bisa mencairkan pertikaian di masa lalu.

Pria yang akrab dipanggil Butet Kartaredjasa ini mengatakan bahwa penerjemahan Kitab Babad Padjadjaran merupakan rekonsiliasi kultural Jawa dan Sunda.

Baca Juga:  Demi Maju Jadi Bacaleg Pemilu 2024, Dua Kadis di Karawang Ini Rela Pensiun Dini

“Ini adalah hal inspiratif yang tercetuskan dalam percakapan ini tentang semacam rekonsiliasi kultural Jawa dan Sunda. Kalau mengingat sejarah, mitos, itu ada ketegangan dua kultur antara Jawa dan Sunda,” kata Butet Kartaredjasa saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di kediamannya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga:  Demokrat Jabar Targetkan Minimal 15 Kursi di Pileg 2024

Dia mengungkapkan bahwa penerjemahan kitab tersebut selain momentum membuka sejarah antara Jawa dan Sunda, juga dapat mencairkan sisa-sisa pertikaian pada masa lampau.

Baca Juga:  Gubernur Jakarta Anies Baswedan Sebut Tidak Ada Perpanjangan Jabatannya, Nyindir?

Tak hanya itu, Butet menyebutkan bahwa pelaku sastra Jawa makin bergairah dalam mencipta karya di tengah pandemi.