“Kita di Pangatikan dulu, satu Kecamatan Pangatikan akan dilakukan gerakan,” jelasnya.
Menurut dia hasil laporan di lapangan bahwa kemunculan kasus difteri karena ada beberapa orang yang terjangkit tidak divaksin lengkap imunisasi difteri sebelumnya.
“Ada yang meninggal dunia itu diakibatkan bahwa mereka itu tidak mendapatkan vaksin sejak awal, jadi daerah itu punya kepercayaan tidak perlu divaksin,” bebernya.
Upaya mengatasi wabah difteri di Garut itu, sambung Rudy, di antaranya penanganan medis secara cepat terhadap korban, kemudian melakukan vaksinasi secara massal dengan mendatangi sekolah-sekolah.
Selain vaksinasi, kata dia, Pemkab Garut juga menetapkan KLB selama 10 bulan sampai November 2023 sesuai Keputusan Bupati Garut tentang Penetapan KLB Penyakit Difteri.