Dia menerangkan, seni Reak Sunda akan berkolaborasi dengan sejumlah musisi lokal Denmark yang dalam kelompok bernama Snöleoparden, serta dari Italia bernama Luigi.
Selain berkolaborasi, masih kata Anggi hal ini juga sebagi bentuk pergerakan budaya lintas benua. Sehingga seni Sunda bisa dikenal oleh masyarakat dari belahan dunia lain.
Dia menjelaskan, bahwa kesenian Reak ini merupakan cerminan hidup masyarakat Sunda yang agraris, khususnya masyarakat petani yang mayoritas menanam padi.
Awalnya, seni tersebut merupakan pengiring upacara yang disebut “helaran reumpak jarami, ampih pare”, yakni upacara yang dilakukan ketika para petani memindahkan padi dari sawah ke tempat penyimpanan padi (leuit) atau disimpan ke rumah.
Instrumen pengiring yang digunakan Juarta Putra adalah seperangkat alat musik dogdog yang terdiri dari tilingtit, tong, brung, dan bangplak, bedug, kecrek, serta tarompet.