Indonesia Terus Upayakan Semua Pihak Hentikan Kekerasan di Rakhine State

JABAR NEWS | BANDUNG – Indonesia mengecam serangan kelompok bersenjata kepada pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada 25 Agustus 2017 yang telah mengharuskan ratusan orang mengungsi dan menyebabkan putaran kekerasan baru.

Indonesia juga menyesalkan jatuhnya korban, baik korban jiwa maupun luka-luka. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi menanggapi masalah yang terjadi di Myanmar.

Baca Juga:  Brigadir J Diduga Disiksa Sebelum Meninggal, Kuasa Hukum Keluarga Ungkap Ini

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia mengharapkan Pemerintah Myanmar segera mengambil langkah-langkah untuk memulihkan keamanan dan memberikan perlindungan kemanusiaan secara inklusif.

“Indonesia juga mendorong semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan, berkontribusi terhadap pemulihan keamanan, serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine State, termasuk masyarakat Muslim,” tutur Menlu Retno, dikutip dari http://setkab.go.id, Sabtu (02/09/2017).

Baca Juga:  Polisi Geledah Ponpes Riyadhul Jannah Depok Terkait Kasus Pencabulan Belasan Santriwati

Situasi di Rahkine State, menurut Menlu, sangat kompleks. Ia menyampaikan bahwa kerja sama semua pemangku kepentingan diperlukan agar perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan inklusif, dapat dilakukan di Rakhine State.

Situasi yang damai, aman, dan stabil di Myanmar, lanjut Menlu, termasuk di Rakhine State, penting untuk mendukung terjaganya stabilitas di ASEAN dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan.

Baca Juga:  Soal Kasus Poster 'Bungkus Night', Polisi: Masih Pengembangan

“Indonesia akan lanjutkan kerja sama dengan Myanmar dalam proses rekonsiliasi, demokratisasi, dan pembangunan inklusif, termasuk upaya implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan,” pungkas Menlu. (*)

Jabar News | Berita Jawa Barat