Ika UPI: Tangkap Dan Tindak Tegas Teroris

JABARNEWS | BANDUNG – Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (Ika UPI) bersuara menyusul terjadinya kerusuhan di Markas Komando Brimob Depok dan penyerangan tiga gereja di Surabaya yang mengakibatkan jatuhnya belasan korban jiwa.

Ketua Umum Ika UPI, Enggartisto Lukita, mengatakan, kejadian itu mengingatkan betapa gerakan terorisme masih tumbuh subur di Bumi Pertiwi sekaligus mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bangsa yang berpijak pada kebhinekaan.

“Tindakan terorisme atas alasan apapun merupakan perbuatan keji dan tidak berprikemanusiaan serta tidak pernah diajarkan oleh seluruh agama di muka bumi,” kata Enggartiasto, dalam siaran pers, Senin (14/5/29018).

Baca Juga:  Beberapa Manfaat Apel Hijau Bagi Kesehatan, Diantaranya Cegah Diabetes

“Ika UPI mengecam dan mengutuk keras aksi kerusuhan di Markas Komando Brimob pada 8-9 Mei 2018 dan penyerangan gereja yang terjadi di Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018. Penyerangan rumah dan kegiatan ibadah merupakan tindakan terkutuk dan tidak pernah menjadi bagian dari perintah agama apa pun,” tambahnya.

Dikatakannya, pihaknya mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku tindakan terorisme ini serta tidak memberikan ruang apapun terhadap tindakan terorisme di tanah air. Selain itu, pemerintah harus memberikan perlindungan maksimal terhadap rumah ibadah dan kegiatan peribadatan bagi setiap warga negara dari ancaman terorisme.

Baca Juga:  Tiga Manfaat Minyak Sereh Bagi Kesehatan, Diantaranya Cegah Diare

Pemerintah sendiri, lanjutnya, harus melakukan evaluasi upaya-upaya deradikalisasi yang selama ini telah dilakukan pihak-pihak berwenang agar kelak tidak terjadi lagi aksi-aksi terorisme di kemudian hari.

“Salah satu upaya adalah dengan menjadikan nilai-nilai pendidikan yang mengedepankan prinsip silih asah-silih asih-silih asuh sebagai bagian dari upaya deradikaliasi sistematis dan berperikemanusiaan,” ujarnya.

Baca Juga:  Heboh! Mobil Dinas Terparkir di Gedung Sate Hilang

Enggartiasto menambahkan, seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi, dan tidak memberikan toleransi atas tindakan terosisme serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.

“Pada saat yang sama, tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari pihak mana pun yang mengancam suasana persaudaraan dan persatuan bangsa,” tandasnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat